Gunung Kidul (Antara) - Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan koordinasi dengan Tim Traffic Accident Analyst Kepolisian Daerah Jawa Tengah untuk olah tempat kejadian perkara kecelakaan minibus Isuzu Elf "Wahyu Jaya Trans" D 7124 AN yang mengakibatkan empat orang meningal, Minggu (2/4).
Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum (Subdit Bin Gakkum) Polda DIY AKBP Heru Setiawan di Gunung Kidul, Senin, mengatakan olah TKP di tanjakan Pok Cucak Dusun Asamlulang, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, menggunakan Traffic Accident Analyst (TAA) agar lebih detail.
"Kami gunakan alat canggih dari TAA untuk mengetahui persis titik benturan, titik berhenti, awal kejadian, dan kecepatan kendaraan. Alat ini berasal dari Belanda," katanya.
Ia mengatakan hasil dari pemeriksaan TKP untuk direkam dan dianalisis melalui perangkat lunak komputer dan akan keluar dua hari kedepan. Harapannya bisa mengetahui penyebab pasti.
Heru menduga, sebelum terguling dan menabrak pohon, dipacu dengan kecepatan 70 hingga 90 kilometer per jam. Apalagi kemiringan jalan yang mencapai 35 derajat.
"Kalau melihat langsung kemarin, tidak terlihat bekas rem yang terlihat bekas operan presneling. Hampir tumbukan berusaha mengerem. Kecepatan mobil sekitar 70-90 km perjam," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gunung Kidul Edy Praptono mengatakan kontur jalan lokasi sudah diturunkan ketinggian tanjakan oleh pemerintah pusat. Sehingga jalur lebih landai.
"Tahun lalu sudah diturunkan sekitar enam meter, memang sebelumnya tanjakannya cukup tinggi," katanya.
Ia mengatakan pihaknya setiap tahun berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemda DIY untuk menormalisasi jalur yang ada di wiliayah Gunung Kidul.
"Letak geografis yang berkelok dan ketinggian maka di sejumlah titik pernah dinormalisasi. Untuk jalur Yogyakarta-Wonosari belum dilakukan, mungkin hanya perbaikan," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Densus 88 menangkap tujuh orang terlibat JI di Sulteng
Rabu, 17 April 2024 15:26 Wib
Ditangkap, pengendara arogan berpelat dinas TNI palsu
Rabu, 17 April 2024 9:30 Wib
Tiga warga pembunuh Bripda OB di Dekai, Papua, ditangkap
Rabu, 17 April 2024 5:33 Wib
Bripda OB ditemukan tewas dianiaya OTK
Selasa, 16 April 2024 12:12 Wib
TNI dan Polri minta maaf masyarakat terkait bentrok di Sorong
Senin, 15 April 2024 14:00 Wib
Bentrok anggota TNI-oknum Brimob Polda Papua Barat Daya sudah damai
Senin, 15 April 2024 5:28 Wib
Masyarakat jangan terprovokasi usai bentrok TNI AL-Brimob
Senin, 15 April 2024 0:17 Wib
Oknum TNI AL dan Brimob bentrok, Polda menyelidiki
Minggu, 14 April 2024 21:02 Wib