Dua SMK kesulitan unduh soal UNBK

id UNKB

Dua SMK kesulitan unduh soal UNBK

Pelajar tingkat SMK sedang mengikuti ujian Ujian Nasional Berbasis Komputer, ilustrasi (UNBK) Dok (ANTARA FOTO/David Muharmansyah/pras/17)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Sebanyak dua sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami rmasalah dalam mengunduh soal Ujian Nasional Berbasis Komputer, akibatnya siswa harus mengikuti ujian susulan pada 17 dan 18 April 2017.

Kepala SMK Negeri 1 Saptosari Siti Fadilah di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan sebanyak 53 siswa kejuruan audio video (AV) yang terdiri dari tiga ruang hanya bisa mengunduh sekitar 20 dari total 40 soal dalam ujian tersebut.

"Materi soal yang terdapat di dalam komputer tidak muncul secara keseluruhan," katanya.

Ia mengatakan siswa akan menjalani ujian susulan pada 17 dan 18 April. Menurut dia, persoalan bukan karena jaringan internet namun kemungkinan berasal dari pusat karena soal tidak bisa mengunduh semuanya, hanya sebagian saja.

"Bukan pada jaringan kami, namun kemungkinan dari pusat," ucapnya.

Sementara salah seorang siswa Diana Amelia mengaku terganggu dengan kejadian komputer ngadat. Sudah persiapan mengerjakan soal namun pada hari terakhir UNBK ternyata jaringan internet bermasalah. Dengan adanya kejadian tersebut pihaknya berharap agar pelaksanaan ujian susulan tidak mengalami nasib serupa.

"Tadi sempat panik, takutnya hanya komupter saya yang bermasalah. Ternyata tidak, karena teman-teman juga mengalami hal serupa," kata Diana.

Sementara Kepala sekolah SMK Yappi Mustaid membenarkan di sekolahnya terdapat 26 siswa yang terpaksa mengikuti ujian susulan, karena soal tidak bisa diunduh.

"Permasalahan ini bukan dari internet kami, kemungkinan dari pusat," katanya.

Ia berharap siswa bisa belajar kembali untuk mengikuti ujian susulan pada 17 dan 18 April mendatang. "Semoga siswa tetap bersemangat mengerjakan," katanya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Supartono sudah memonitor kejadian ini. Meski kewenangan SMA/SMK ada di tingkat provinsi, pihaknya mengimbau sekolah untuk terus melakukan komunikasi jika ada persoalan.

"Dengan begitu, dengan mudah setiap persoalan bisa segera diatasi," katanya.

(KR-STR)