Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Sosial Kota Yogyakarta mengingatkan seluruh kelompok usaha bersama yang memperoleh dana bantuan untuk operasional elektronik warung gotong royong (e- warong) agar menggunakan dana secara hati-hati sesuai proposal yang diajukan.
"Dana bantuan yang akan diberikan sifatnya hibah. Namun, penerima bantuan harus tetap berhati-hati menggunakannya. Harus sesuai dengan proposal yang diajukan. Jangan dibelok-belokkan," kata Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Hadi Muchtar di Yogyakarta, Senin.
Jumlah e-warong di Kota Yogyakarta yang akan menerima bantuan sebanyak 20 unit. Setiap warung dikelola oleh kelompok usaha bersama (kube) yang beranggotakan warga penerima bantuan program keluarga harapan (PKH).
Setiap warung akan menerima bantuan Rp30 juta yang terdiri dari Rp20 juta untuk modal perbaikan dan membeli bahan kebutuhan pokok untuk menjadi agen penyalur bantuan pangan nontunai (BPNT) dan sisanya Rp10 juta untuk modal bergulir bagi kelompok usaha bersama tersebut.
"Bulan ini, bantuan bisa dicairkan. Jika seluruh persiapan sudah selesai, maka e-warong akan didaftarkan untuk menjadi agen penyalur BPNT. Mudah-mudahan Mei sudah bisa melayani BPNT," katanya.
Sebelumnya, Kota Yogyaarta hanya akan membuka 15 e-warong namun kemudian ditambah manjadi 20 e-warong menyesuaikan kuota dan jumlah penerima bantuan pangan non tunai.
Setiap e-warong diproyeksikan mampu memberikan pelayanan kepada 500 hingga 1.000 penerima bantuan pangan nontunai. "Ini juga akan memudahkan penerima untuk mengakses bantuan sehingga tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka," katanya.
Jumlah penerima bantuan pangan non tunai sebagai pengganti program raskin di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 17.634 keluarga penerima manfaat. Sekitar 3.000 penerima di antaranya adalah penerima bantuan program keluarga harapan.
Hingga saat ini, proses distribusi kartu untuk mencairkan bantuan pangan non tunai terus dilakukan. Kartu dari BNI tersebut sudah akan otomatis terisi dana bantuan Rp110.000 per bulan yang bisa digunakan untuk mencairkan beras dan gula pasir.
"Ada beberapa kartu yang kami tahan karena penerima tidak ditemukan. Jika penerima hanya pindah alamat namun masih di dalam kota, maka kami akan berusaha untuk mendistribusikannya," katanya.
E013
Berita Lainnya
Pj Wali Kota Yogyakarta tak temukan ASN bolos kerja pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 17:37 Wib
Yogyakarta skrining kesehatan seluruh ASN pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 14:58 Wib
17 ribu wisatawan banjiri Sabang, Aceh
Senin, 15 April 2024 13:32 Wib
Pemilir diminta jaga stamina-cek kendaraan
Sabtu, 13 April 2024 4:51 Wib
Pemkot Yogyakarta tidak menaikkan tarif parkir saat libur Lebaran 2024
Selasa, 2 April 2024 22:24 Wib
Pemkot Yogyakarta mengimbau masyarakat tidak belanja sembako berlebihan
Selasa, 2 April 2024 12:04 Wib
Pemda harus mampu gali potensi pariwisata gaet wisatawan
Senin, 1 April 2024 7:48 Wib
Tampil di Indonesia Fashion Week 2024, batik Mojokerto, Jatim
Jumat, 29 Maret 2024 11:14 Wib