Menteri BUMN tinjau lokasi Bandara Kulon Progo

id bandara kulon progo

Menteri BUMN tinjau lokasi Bandara Kulon Progo

Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan keterangan saat meninjau lokasi bandara di Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meninjau lokasi lahan untuk bandara baru di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rini Soemarno di Kulon Progo, Jumat mengatakan, kegiatan sore ini dalam rangka melihat perkembangan pembangunan bandara di Kulon Progo, karena kemarin, ada rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Gubernur DIY.

"Kami ingin melihat persoalan-persoalan di lapangan. Karena kami mentargetkan Maret 2019, bandara baru harus beroperasi," kata Rini disela-sela meninjau lokasi bandara baru Kulon Progo.

Ia berharap dengan kunjungannya di lapangan, persoalan-persoalan dapat diselesaikan selambat-lambatnya akhir Mei sudah selesai. Sehingga, pembangunan secara optimal dapat dimulai.

"Pada Juni dilakukan landclearing, sehingga Agustus, pembangunan runway dan terminal dapat dilakukan," harapnya.

Terkait warga terdampak bandara yang belum meninggalkan lokasi, Rini berharap mereka pindah sebelum Mei.

Ia sudah mengintruksikan kepada Angkasa Pura I melakukan pendekatan kepada warga supaya pindah sesuai tenggat waktu yang ditetapkan.

"Kami sudah mengintruksikan pada Angkasa Pura I segera membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial, supaya warga nyaman pindah di tempat relokasi," katanya.

Selain itu, lanjut Rini, pihaknya melakukan mitisigasi risiko. Daerah ini berbeda dengan daerah-daerah lain. Pada musim-musim tertentu ada penumpukan pasir. Untuk itu, pihaknya akan menyelesaikan persoalan ini dengan BMKG bagaimana hal-hal ini tidak terjadi, seperti migrasi burung.

"Kami selesaikan persoalan ini supaya tidak terjadi," kata Rini.

Dia mengatakan pihaknya juga melakukan tes lengkap, dibandingkan tempat lain. Sehingga saat kontruksi dan kalkukasi estimasi pembangunan tidak meleset.

"Kami dulu ada pengalaman di Kualanamu, Sumatare Utara. Saat itu, kami tidak melalukan tes secara lengkap dan mendalam, sehingga dalam proses penyusunan dan pembangunan lambat. Kami tidak mau pembangunan bandara di Kulon Progo terlambat, sehingga pembangunan tempat waktu, pada Maret 2019 satu terminal sudah dapat beroperasi," harapnya.


(U.KR-STR)