Bantul gelar simulasi gempa di 15 lokasi

id simulasi gempa

Bantul gelar simulasi gempa di 15 lokasi

Tempat rawan gempa kawasan patahan Opak di Kembangsongo Desa Trimulyo Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar simulasi bencana gempa bumi serentak di 15 lokasi dalam rangka Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2017, Kamis.

"Partisipasi Bantul dalam Peringatan HKBN (Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional) ini adalah selenggarakan simulasi bencana di 15 titik," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto usai meninjau simulasi bencana di Desa Wukirsari Bantul, Kamis.

Ke-15 lokasi yang menggelar simulasi bencana itu meliputi sembilan desa, empat sekolah dan dua instansi pemerintah di wilayah Bantul. Semua titik itu serentak pada pukul 10.00 WIB melaksanakan kegiatan gladi bencana di tempat.

Semua wilayah Bantul itu menggelar gladi gempa bumi dengan perbedaan yakni kalau di wilayah selatan berpotensi menimbulkan gelombang tsunami, kalau di wilayah timur Bantul berpotensi tanah longsor.

"Jadi secara serentak kita laksanakan simulasikan gempa bumi, harapan kita ini menjadi momentum penting untuk menyadarkan dan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana," katanya.

Selain itu, kata Dwi, peningkatan kesiapsiagaan bencana menjadi sebuah budaya yang setiap saat bisa dilakukan masyarakat tanpa campur tangan pemerintah, sehingga begitu ada bencana kapan dan di mana pun semua masyarakat sudah siap menghadapi.

"Kalau budaya siap untuk selamat itu sudah tertanam di masing-masing warga Bantul, Insya Allah kapanpun bencana datang semua siap. Sehingga dampak dari bencana bisa diminimalisir baik jiwa maupun sarana prasarana," katanya.

Menurut dia, 15 lokasi yang melaksanakan simulasi gempa itu karena sudah menjadi desa tangguh bencana untuk desa, dan sekolah siaga bencana untuk sekolah, dan harapannya setelah kegiatan ini masyarakat makin sadar dan didukung sarana prasarana dari pemerintah.

"Kegiatan simulasi di 15 titik ini semua dilakukan mandiri tanpa ada bantuan dari pemerintah. Ini karena akan jadi kebiasaan yang akhirnya untuk masyarakat juga. Dan untuk DIY yang wilayah paling banyak adakan adalah Bantul," katanya.

BPBD akan terus mendorong pelaksanaan simulasi tersebut untuk warga Bantul, karena Bantul merupakan salah satu wilayah yang potensi bencananya cukup tinggi.

"Hampir semua bencana ada di Bantul," tambahnya.

(KR-HRI)