Sleman tingkatkan kualitas pendidikan untuk pembangunan manusia

id kualitas pendidikan

Sleman tingkatkan kualitas pendidikan untuk pembangunan manusia

dok antara (antaranews.com)

Sleman (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memprioritaskan peningkatan kualitas pendidikan guna mendukung pembangunan kualitas pembangunan manusia.

"Kabupaten Sleman menyadari bahwa pembangunan manusia tidak terlepas dari pelayanan masyarakat terhadap pendidikan, baik peningkatan kualitas pendidikan maupun aksesbilitas pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Arif Haryono saat menerima kunjungan kerja DPRD Kabupaten Lamongan dan DPRD Kota Tual di Sleman, Rabu.

Menurut dia, pendidikan dimulai sejak dini melalui kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan dasar, menengah dan pendidikan formal yang berkualitas.

"Peralihan kewenangan pendidikan sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) dari pemerintah kabupaten kepada pemerintah provinsi sebagaimana amanat pasal 404 Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah tidak menghentikan upaya peningkatan kualitas pendidikan sekolah SMA/SMK di Sleman," katanya.

Ia mengatakan, keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dapat dilihat dari peningkatan capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) maupun Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD, SMP maupun SMA. Tercapainya peningkatan APK dan APM pada setiap jenjang pendidikan menandakan aksesbilitas pendidikan telah terjangkau di seluruh Kabupaten Sleman.

"Hal ini tidak terlepas dari tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya dan adanya dukungan pemerintah daerah dalam memberikan jaminan pendidikan. Pemberian jaminan pendidikan bagi siswa tidak mampu, siswa rentan miskin dan beasiswa prestasi. Keberhasilan aksesbilitas pendidikan dapat dilihat pula dari jumlah anak putus sekolah untuk semua jenjang mengalami penurunan," katanya.

Ia mengatakan, meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat dapat dilihat pula dari indikator angka melek huruf. Selama tiga tahun terakhir angka melek huruf telah mencapai 98 persen lebih. Pada 2015 angka melek huruf sebesar 98,8 persen di atas capaian nasional sebesar 96,39 persen.

"Kesadaran masyarakat akan baca tulis semakin meningkat karena terbukanya akses komunikasi dan informasi di pedesaan, dan tingginya kesadaran masyarakat untuk mengikuti perkembangan teknologi. Selain itu peningkatan angka melek huruf didukung melalui Kelompok Belajar Paket B dan C, penyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di tingkat desa, serta adanya layanan perpustakaan," katanya.

(U.V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024