Akademisi: teknologi digital sebabkan dehumanisasi

id universitas sanata dharma

Akademisi: teknologi digital sebabkan dehumanisasi

Universitas Sanata Dharma (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Teknologi digital tanpa disadari telah menyebabkan dehumanisasi, kata Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta P Ari Subagyo.

"Orang-orang muda semakin individualis, kepedulian antarsesama juga menipis. Perjumpaan antarmanusia dimediasi oleh gawai," katanya pada seminar "Cerdas dan Humanis di Era Digital" di Yogyakarta, Rabu.

Situasi itu, kata dia, bertambah runyam ketika para pemuda tanpa kontrol memakai teknologi digital untuk menyebarkan kebencian, sikap intoleransi dan informasi "hoax".

"Dalam kondisi seperti itu perlu diingatkan kembali nilai dasar manusia yang humanis. Manusia Indonesia termasuk mahasiswa mestinya tumbuh humanis dan cerdas di tengah gempuran teknologi digital," kata Ari.

Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma (USD) Maria Magdalena Sinta Wardani mengatakan fenomena merebaknya "hoax" melalui perangkat digital saat ini sesungguhnya juga menggantikan cara-cara berbohong lama.

"Kini `hoax` menjadi sangat signifikan dampaknya karena sentuhan teknologi memungkinkan kabar bohong lisan maupun tulis bisa menyebar secara cepat di dalam masyarakat," katanya.

Menurut dia, kabar bohong yang disebar bisa terasa meyakinkan dan dipercaya banyak orang karena ada manipulasi bahasa. Kabar bohong tersebut selanjutnya mengeksploitasi kepedulian pembaca.

"Efek perlokusi yang diharapkan adalah rasa takut pembaca lebih jauh dengan tindakan men-`share` ulang kepada orang lain," katanya.

Ia mengatakan, manipulasi bahasa itu membuat "hoax" seolah-olah sebuah informasi nyata sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. Manipulasi bahasa dalam "hoax" dilakukan untuk menyebarkan ketakutan dan kepanikan massa.

"Dampak negatif `hoax` seharusnya membuat masyarakat menyadari pentingnya literasi media dan kesadaran kritis terhadap penggunaan bahasa dalam komunikasi dalam jaringan bermedia digital," kata Maria.

(U.B015)
















































Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024