Pemkab canangkan upaya khusus sapi wajib bunting

id sapi bunting

Pemkab canangkan upaya khusus sapi wajib bunting

sapi lokal Peranakan Ongole (PO) (ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan pencanangan dan sosialisasi upaya khusus sapi indukan wajib bunting guna mendongkrak populasi sapi di Kelompok Andini Mulyo, Dusun Sawahan, Desa Bleberan.

Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnubroto di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan upaya khusus sapi indukan wajib bunting 2017 berupa inseminasi buatan.

"Kami melalui petugas kesehatan hewan akan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan reproduksi," kata Bambang.

Ia menargetkan jumlah akseptor sebanyak 50.491 ekor, dan target bunting 40.403 ekor. "Petugas akan melakukan pencatatan supaya sapi di Gunung Kidul dapat terpantau dengan baik," katanya.

Ia mengatakan Gunung Kidul memiliki 150.000 ekor sapi atau 50 persen dari total populasi sapi di DIY yang mencapai 310.000 ekor sapi. Dari seluruh populasi sapi yang ada di Gunung Kidul 30-40 persen di antaranya merupakan sapi putih atau peranakan ongole (PO).

Sapi putih, menurut dia, masih menjadi perhatian khusus pemerintah pusat untuk menunjang swasembada sapi nasional. Sapi putih atau sapi Jawa memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan sapi peranakan limousin, simental, dan sapi blasteran.

Indukan sapi putih itu, menurut dia, lebih produktif atau cepat berkembang biak dibandingkan sapi lainnya. Selain itu, sapi putih juga relatif membutuhkan biaya perawatan yang murah serta lebih mampu menyesuaikan berbagai cuaca dibanding sapi lainnya.

Oleh sebab itu, hingga 2016 pemerintah memberikan insentif Rp600.000 bagi para peternak yang memiliki sapi putih bunting di Gunung Kidul agar dapat mempertahankan dan meningkatkan perawatan khusus.

"Kami mengimbau kepada peternak mempertahankan sapi putih sebagai indukan," imbaunya.

Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi mengapresiasi dengan adanya pencanangan Upsus Siwab yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul.

"Pemkab berharap program ini akan berjalan secara terus menerus dan semakin berkembang yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,"katanya.

Di wilayah Kecamatan Playen populasi awal pada 2013 terdapat 10 kelompok ternak, dengan jumlah 898 ekor sapi, saat ini sudah menjadi 940 ekor sapi.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Kelompok Ternak Andini Mulyo Sugiyarto menyampaikan bahwa disamping peternakan, kelompok ternak yang dipimpinnya juga mengelola Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) dengan produksi pupuk organik sebanyak enam ton setiap bulan.


(KR-STR)