Sebagian petani Bantul tetap menanam padi

id Padi

Sebagian petani Bantul tetap menanam padi

Tanam padi (Foto Antara)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan sebagian petani setempat tetap menanam padi meski sesuai ramalan saat ini sudah memasuki musim kemarau.

"Prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Mei ini sudah memasuki kemarau, tapi masih ada petani yang berani menanam padi," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Jumat.

Menurut dia, masih beraninya petani menanam padi pada musim tanam Mei setelah berakhirnya panen padi karena selain masih turun hujan juga ketersediaan air irigasi pertanian mencukupi kebutuhan selama tanam.

"Petani yang berani tanam padi karena lahannya berada di saluran irigasi teknis, atau dia punya irigasi bagus. Di Bantul sendiri ada lahan pertanian irigasi teknis sekitar 9.000 sampai 10.000 hektare," katanya.

Ia mengatakan lahan pertanian yang ada di daerah irigasi semi teknis biasanya sudah beralih ke tanaman palawija, sebab ketersediaan irigasi tidak mampu menyuplai kebutuhan air.

"Selain irigasi semi teknis juga lahan tadah hujan yang sudah mulai tanam palawija. Lahan tadah hujan di Bantul luasnya sekitar 2.400 hektare tersebar di wilayah Kecamatan Dlingo dan Pajangan," katanya.

Pulung menyebut, tanaman palawija yang dimaksud adalah jagung dan kedelai. Jenis tanaman ini cocok ditanam pada musim kemarau dengan persediaan air yang lebih sedikit dibanding tanaman padi.

Ia menjelaskan, bagi lahan pertanian irigasi semi teknis kalau ada perbaikan bisa menjadi teknis sehingga ketersediaan air mendukung untuk tanaman padi, namun sebaliknya tidak untuk lahan tadah hujan.

"Kalau yang lahan tadah hujan susah mau diubah karena lahan tidak punya sumber air selain hujan. Yang ini terdapat di wilayah perbukitan," katanya.***3***

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024