Legislator prihatin sampah di kawasan destinasi wisata

id sampah

Legislator prihatin sampah di kawasan destinasi wisata

Sampah (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI MY Esti Wijayati mengaku prihatin dengan banyaknya sampah yang masih banyak dijumpai di kawasan destinasi wisata di Tanah Air hingga membuat wisatawan tidak nyaman.

"Ada satu destinasi wisata yang tidak bisa kita sebutkan, meski sudah dipromosikan luar negeri dan luar biasa indah, tapi begitu wisatawan masuk banyak sampah," katanya disela acara Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Pantai Depok, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu.

Bahkan, kata dia, ketika wisatawan melakukan perjalanan di sebuah destinasi wisata tersebut bukannya melewati pemandangan indah yang disuguhkan di kawasan wisata itu, tetapi melewati sampah-sampah yang berserakan.

Selain sampah yang menjadi masalah di kawasan wisata, kata dia, masalah mengenai kebersihan fasilitas toilet dan sarana prasarana yang masih kurang karena rendahnya kesadaran dalam menjaga kebersihan juga menjadi kendala dalam pengembangan wisata itu.

"Ketika dipromosikan di luar negeri begitu indah, tetapi ketika orang berkunjung terkaget-kaget ternyata infrastruktur tidak bagus, toilet yang tidak baik, kalau seperti itu kan masyarakat tidak terlalu bisa membuat wisatawan nyaman di situ," katanya.

Untuk itu, kata Esti, upaya mewujudkan kebersihan kawasan wisata perlu mendapat dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah melalui kebijakan penganggaran peningkatan sarana atau peningkatan sumber daya manusia (SDM) pengelola wisata.

"Soal promosi ke luar negeri dan dalam negeri sudah dibiayai sekian banyak sekitar Rp2 trilliun, tinggal bagaimana kemudian dalam APBD ada anggaran agar destinasi wisata lebih layak untuk dikunjungi kembali, bagaimana penyiapan SDM di sekitar itu," katanya.

Selain itu, kata dia, perlunya perhatian pemerintah pusat maupun pemda terhadap sekolah-sekolah pariwisata termasuk perguruan tinggi (PT) yang punya jurusan pariwisata, untuk bisa digandeng dalam memajukan pengembangan pariwisata Indonesia.

"Jadi kebijakan pemerintah pusat yang kemudian di Yogyakarta sudah ada beberapa SMK pariwisata perlu kita dukung lebih kuat lagi, sehingga mereka siap menghadapi kedatangan para turis asing maupun dalam negeri," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024