Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merasa optimistis program Sapi Indukan Wajib Bunting dari Kementerian Pertanian pada tahun ini mampu meningkatkan populasi sapi.
"Program SIWAB (sapi indukan wajib bunting) di Bantul ditarget bisa menyasar sekitar 18 ribu sapi. Dari program itu, minimal populasinya bisa bertambah 80 persen," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, program SIWAB merupakan program Kementerian Pertanian pada tahun 2017 guna menggenjot jumlah sapi melalui pola inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik dalam mendukung program swasembada daging nasional.
Dengan demikian, kata dia, sapi-sapi indukan di wilayah Bantul disuntik oleh petugas IB yang difasilitasi oleh Pemerintah. Jika tingkat keberhasilan 80 persen, setidaknya bisa bertambah sekitar 14.000-an sapi anakan.
"Karena ini ditangani petugas yang ahli, saya yakin dan optimistis 80 persen bisa berhasil, jadi pada bulan Juni nanti berapa yang sapi bunting sudah kelihatan sebab sejak suntik 3 bulan kemudian sudah kelihatan," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, petugas IB pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin bahwa suntikan pertama sudah jadi atau bunting. Bahkan, jika perlu, petugas akan memeriksa kondisi kesehatan reproduksi dan kebuntingan sapi.
Ia mengatakan bahwa petugas sudah punya sertifikat masing-masing dalam menjalankan IB. Kelak ada pemeriksaan kebuntingan, masing-masing kecamatan ada dua yang saling kerja sama kuat, yaitu satu menyuntik, sedangkan satunya lagi memeriksa.
"Jenis sapi yang disasar program SIWAB merupakan sapi PO," ucap Pulung.
Menyinggung soal biaya penyuntikan, pemeriksaan, sampai dengan kelahiran, kata dia, difasilitasi oleh Pemerintah sehingga peternak tinggal menyiapkan dan ikuti petunjuk.
"Target sebanyak 18.000 sapi itu sampai akhir tahun di semua 17 kecamatan. Kegiatan ini sudah dimulai sejak April dan hingga Mei ini dengan capaian 4.000-an sapi," katanya.***3***
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Dinas Peternakan Gunungkidul mengintensifkan penyuntikan antibiotik ternak
Selasa, 19 Maret 2024 22:39 Wib
BRIN miliki suplemen dongkrak produktivitas sapi potong
Jumat, 15 Maret 2024 9:49 Wib
Yogyakarta imbau masyarakat tidak tergiur daging murah
Jumat, 15 Maret 2024 1:59 Wib
Dinas Peternakan Gunungkidul menyuntik vitamin 89 sapi cegah antraks
Rabu, 13 Maret 2024 18:41 Wib
Ahli UGM mengingatkan masyarakat tidak sembelihternak mati cegah antraks
Selasa, 12 Maret 2024 17:15 Wib
Wapres RI di Selandia Baru tinjau penyembelihan sapi bersertifikasi halal
Kamis, 29 Februari 2024 6:39 Wib
Rencana impor 400 ribu sapi cegah defisit daging di Indoenesia
Minggu, 25 Februari 2024 17:03 Wib
Pemkot Yogyakarta memastikan tidak lagi temukan daging glonggongan
Kamis, 22 Februari 2024 1:29 Wib