Pemkab bantu alat pertanian kepada kelompok tani -

id alat pertanian

Pemkab bantu alat pertanian kepada kelompok tani -

ilustrasi (antaranews.com) (sekolah pertanian)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan bantuan alat pertanian kepada 24 kelompok tani di wilayah itu dalam rangka mendongkrak produksi dan modernisasi pertanin.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan bantuan itu, antara lain berupa sembilan traktor R2 impala, sembilan traktor R2 capung benih, jagung hibrida, "hands sprayer", dan pompa air.

"Bantuan diberikan langsung kepada kelompok tani yang terlebih dahulu telah mengajukan proposal. Bantuan ini untuk meningkatkan produktivitas para petani," katanya.

Dia mengatakan musim tanam I padi 2016/2017 di Gunung Kidul telah berakhir, dan selesai dipanen pada subround I periode Januari sampai April 2017 dengan luasan panen padi 49.699 hektare dan perkiraan hasil rata-rata ubinan 5 ton per hektare atau total 240.000 ton.

Hasil itu, katanya, lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016 yang hanya 210.000 ton.

"Keberhasilan ini dikarenakan kerja keras para petani didukung dengan musim hujan yang bagus dan kecilnya serangan hama dan penyakit," katanya.

Bambang mengatakan untuk subround II periode Mei sampai Agustus baru akan mulai panen pada minggu III Mei 2017 dan tercatat ada kelompok tani Sumber Makmur Ngaliyan, Pulutan yang telah melaksanakan panen itu sebagai panen padi perdana untuk subround II.

Pemerintah mencanangkan program upaya khusus (Upsus) padi, jagung, kedelai (Pajale) sejak 2015 dan sekarang bertambah untuk upsus bawang merah, cabai (Babe) dan sapi indukan wajib bunting (Siwab) pada 2017. Dengan program Upsus diharapkan tercapainya swasembada beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, dan daging sapi.

"Dukungan program dalam merealisasikan program Upsus 2017 maka pemerintah memberikan bantuan berupa benih, alat, dan mesin pertanian, serta rehab jaringan irigasi tersier padi," katanya.

Diharapkan kelompok tani yang menerima bantuan untuk membentuk usaha pelayanan jasa alsintan guna mengefektifkan penggunaan alat di masyarakat.

"Dengan adanya alsintan maka masyarakat dapat lebih cepat dalam pengelolaan tanah, pemeliharaan tanaman, dan percepatan waktu panen sehingga akan berpengaruh pada tercapainya target tanaman padi, jagung, dan kedelai," katanya.

Bupati Gunung Kidul Badingah mengharapkan dengan bantuan itu para petani bisa meningkatkan produktivitasnya.

"Sebagian besar penduduk kita merupakan petani, dan kita berusaha untuk meningkatkan melalui bantuan untuk petani," katanya.



(U.KR-STR)