Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta meminta para peternak tidak memotong sapi betina produktif khususnya sapi peranakan ongole atau sapi putih karena akan memengaruhi ketahanan populasi sapi di daerah itu.
"Meskipun kebutuhan daging masyarakat selama Ramadhan meningkat, kami berharap agar tidak memotong sapi betina produktif," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta, Sutarno di Yogyakarta, Minggu.
Ia menyebutkan populasi sapi di DIY saat ini sebanyak 310.000 ekor yang terdiri atas 60 persen sapi jenis limousin, simental, dan sapi blasteran kedua sapi itu, seedangkan 40 persen merupakan sapi putih. "Terbanyak populasinya di Kabupaten Gunung Kidul mencapai 40 persen," kata dia.
Ia mengatakan selama Ramadhan kebutuhan daging sapi masyarakat Yogyakarta khususnya rumah tangga diperkirakan meningkat 5-10 persen dari hari biasa yang rata-rata mencapai 0,5 ton per hari.
Ia mengakui tingkat permintaan daging sapi di Yogyakarta masih didominasi pengusaha bakso, soto, dan pengusaha kuliner lainnya dibandingkan rumah tangga.
Meskipun demikian, ia berharap masyarakat khususnya para peternak tidak memotong sapi betina produktif untuk mendukung pemerintah dalam program swasembada daging.
Khusus sapi betina produktif jenis peranakan ongole (PO) lebih diprioritaskan untuk dipertahankan karena memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan sapi peranakan limousin, simental, dan sapi blasteran.
Indukan sapi PO, menurut dia, lebih produktif atau cepat berkembang biak dibandingkan sapi lainnya sehingga jenis sapi itu penting untuk mempertahankan populasi dan produksi sapi di DIY.
Selain meminta menghindari pemotongan sapi betina produktif, ia mengatakan Distan DIY sedang mencanangkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak sapi, sekaligus menunjang swasembada daging di Tanah Air.
Menurut Sutarno, melalui program Upsus Siwab ditargetkan mampu menghasilkan 101.121 indukan sapi bunting yang diharapkan mampu menambah 10.000 ekor sapi. Dengan penambahan sapi itu, ia optimistis target populasi sapi di DIY mencapai 320.000 selama 2017 akan tercapa.
.L007
Berita Lainnya
Ratusan warga Sruni Boyolali, Jateng, arak sapi sambut Lebaran Ketupat gaet turis
Kamis, 18 April 2024 7:18 Wib
Dinas Peternakan Gunungkidul mengintensifkan penyuntikan antibiotik ternak
Selasa, 19 Maret 2024 22:39 Wib
BRIN miliki suplemen dongkrak produktivitas sapi potong
Jumat, 15 Maret 2024 9:49 Wib
Yogyakarta imbau masyarakat tidak tergiur daging murah
Jumat, 15 Maret 2024 1:59 Wib
Dinas Peternakan Gunungkidul menyuntik vitamin 89 sapi cegah antraks
Rabu, 13 Maret 2024 18:41 Wib
Ahli UGM mengingatkan masyarakat tidak sembelihternak mati cegah antraks
Selasa, 12 Maret 2024 17:15 Wib
Wapres RI di Selandia Baru tinjau penyembelihan sapi bersertifikasi halal
Kamis, 29 Februari 2024 6:39 Wib
Rencana impor 400 ribu sapi cegah defisit daging di Indoenesia
Minggu, 25 Februari 2024 17:03 Wib