Bantul datangkan sapi luar penuhi kebutuhan daging

id Sapi

Bantul datangkan sapi luar penuhi kebutuhan daging

Ilustrasi sapi (Foto antaranews.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendatangkan sapi dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan daging para pedagang daerah ini selama Ramadhan 1438 Hijriah.

"Kalau dirata-rata kebutuhan sapi di Bantul sekitar 30 ekor per hari, 20 sapi mengambil dari luar, sementara sisanya yang 10 sapi dari Bantul," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Kamis.

Menurut dia, 30 sapi itu untuk memenuhi kebutuhan daging pedagang pasar tradisional se-Bantul yang tidak menutup kemungkinan dibawa ke luar Bantul untuk kemudian dijual dan dikonsumsi masyarakat Yogyakarta.

"Selama ini memang Bantul harus datangkan dari luar karena kalau dari populasi sapi di Bantul paling banyak hanya bisa memenuhi sekitar 10 ekor per hari. Dan kalau di Bantul saja kebutuhan daging sudah terpenuhi," katanya.

Ia mengatakan sapi-sapi yang disembelih di Bantul itu didatangkan dari daerah lain di DIY misalnya dari Kabupaten Gunung Kidul (DIY) serta dari beberapa wilayah yang jadi sentra ternak sapi di Jawa Tengah.

Sapi-sapi tersebut, kata dia, disembelih di UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di bawah koordinasi instansinya yang sudah menerapkan prosedur benar. Dan yang paling banyak menyembelih sapi yaitu RPH di Desa Segoroyoso Pleret atau sentra ternak sapi di Bantul.

"Pemanfaatan RPH ini memang dianjurkan untuk menghasilkan daging sehat. Jadi kami tidak hanya memperhatikan kesehatan hewan, akan tetapi cara pemotongan hewan. Dan di RPH sudah menerapkan tata-tata cara pemotongan yang benar," katanya.

Pulung juga mengatakan peningkatan pengetahuan kepada para jagal hewan tentang bagaimana memotong hewan secara benar, secara hukum maupun secara teknis kesehatan sudah dilakukan selama dua kali menghadapi Ramadhan ini.

"Saat ini di Bantul ada dua RPH, yaitu RPH di Segoroyoso untuk sapi, dan RPH di Miri Sewon. Yang Segoroyoso sudah efektif, namun yang di Miri belum efektif sehingga masih perlu pembenahan," katanya.***3***

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024