Muhammadiyah : pengelolaan SDA harus dilandasi nilai kebaikan

id muhammadiyah

Muhammadiyah : pengelolaan SDA harus dilandasi nilai kebaikan

Muhammadiyah (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara) - Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ari Anshori mengatakan pengelolaan sumber daya alam harus berdasar pada prinsip "ihsan" atau nilai-nilai kebaikan agar mampu menyejahterakan rakyat.

"Dengan `ihsan` perbuatan bisa menjadi istimewa. Ihsan bisa diimplementasikan dalam bentuk profesionalitas," kata Ari Anshori dalam Khotbah Idul Fitri di Alun-alun Utara Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, kekayaan sumber daya alam (SDA) tidak dapat menjadi jaminan atas kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Limpahan karunia Allah tersebut, membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengelola dengan prinsip-prinsip kebaikan serta profesionalitas.

Ia mengatakan kerap kali terdengar ungkapan bahwa kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa tergantung pada sumber daya alam, padahal sumber daya alam (SDA) di Indonesia sudah hampir habis. "Sehingga yang lebih utama adalah tergantung pada manusianya karena manusia merupakan wakil Allah di muka bumi yang dikaruniai fitrah, nafsu, ruh, dan akal," kata Ari.

Jepang, Singapura, dan Korea, menurut Ari, adalah contoh negara yang mampu bertahan sebagai negara maju kendati memiliki SDA yang terbatas. Akan tetapi, kata dia, tanpa prinsip `ihsan` atau kebaikan, pengelolaan SDA tidak dapat memberikan keberkahan bagi masyarakat.

Ia menilai pengamalan nila-nilai kebaikan dalam wujud profesionalitas membutuhkan komitmen dan konsistensi karena tidak mudah dan penuh dengan tantangan.

Menurut dia, konsistensi dalam memperjuangkan prinsip kebenaran sesuai yang diperintahkan Allah telah dicontohkan oleh Rasulullah. "Rasulullah konsisten memegang kebenaran dan tetap mematuhi Allah meskipun dalam kondisi yang memprihatinkan sekalipun," kata dia.

Dalam prinsip ajaran Islam, selain merawat dan melaksanakan nilai kebaikan, menurut dia, Umat Islam juga dituntut mengembangkan kualitas diri, serta memiliki ketahanan daya saing sehingga mampu mendorong kemajuan bangsa.

Oleh sebab itu, ia berharap momentum Idul Fitri diharapkan mampu mendorong Umat Islam senantiasa mengamalkan nilai-nilai kebaikan dalam segala aspek kehidupan disertai kemauan menempa diri menjadi insan yang berkualitas.

"Mengingat jumlah umat Islam yang mayoritas di Indonesia, maka dapat dikatakan bahwa kemajuan Indonesia antara lain bergantung pada kualitas umat Islam sendiri," kata dia.

(L007)