Kulon Progo didesak evaluasi program penanggulangan kemiskinan

id kemiskinan kulon progo

Kulon Progo didesak evaluasi program penanggulangan kemiskinan

Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo bersama pejabat pemerintah kabupaten melakukan bedah rumah milik warga yang kurang mampu. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Priyo Santoso mendesak pemerintah setempat mengevaluasi kembali program penanggulangan kemiskinan karena masih di atas 20 persen.

Priyo di Kulon Progo, Minggu, mengatakan selama ini anggaran non-APBD masih bersifat fisik, seperti bedah rumah.

"Kebijakan bedah rumah ini belum mampu mengangkat kesejahteraan warga miskin," kata dia.

Menurut dia, program pengentasan kemiskinan harus berorientasi pada pemberdayaan ekonomi warga miskin. Sehingga, perlu adanya reorientasi program kemiskinan yang telah dilaksanakan.

"Kami menilai bagaimana masyarakat miskin diberdayakan ekonomi," katanya.

Priyo mengatakan album kemiskinan dan survei kemiskinan yang dilakukan Pemkab Kulon Progo harus ada tambahan item, potensi ekonomi dan keinginan warga miskin untuk meningkatkan ekonomi mereka.

"Ini yang harus ditangkap pemkab, sehingga program kemiskinan tidak hanya sebatas bedah rumah atau pembangunan fisik bagi warga miskin," harapnya.

Anggota Komisi IV dari FPKS DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi mengatakan alokasi anggaran pengentasan kemiskinan di Kulon Progo hanya 0,4 persen dari APBD.

"Penyerapan anggaran kemiskinan juga sangat rendah yakni 80 persen atau di bawah rata-rata kegiatan SKPD di Kulon Progo," kata Hamam.

Menurut dia, pengentasan kemiskinan harus ada terobosan dan keberanian kebijakan dari pemkab. Pemkab harus berani mengalihkan anggaran pembangunan infrastruktur ke program percepatan penanggulangan kemiskinan.

"Angka penanggulangan kemiskinan membutuhkan lima persen sampai 10 persen dari total APBD. Saat ini, anggaran penanggulangan kemiskinan sangat minim," katanya.

Hamam sangat prihatin, Kulon Progo menduduki peringkat kelima dari lima kabupaten/kota di DIY. Artinya, Kulon Progo turun peringkat dalam jumlah kemiskinan dari posisi keempat menjadi kelima.

"Kita ini serius dalam isu kemiskinan. Sangat ironis angka kemiskinan masih tinggi, mestinya masalah kemiskinan ini segera dirancang supaya turun dan memiliki daya saing tinggi," harapnya.

(U.KR-STR)