Legislator: Pengembangan produk UMKM masih bersifat individual

id Unkm kulon progo

Legislator: Pengembangan produk UMKM masih bersifat individual

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Priyo Santoso menilai pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di wilayah ini masih bersifat parsial dan individual.

Priyo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang baik, yakni bisa mendongkrak perekonomian warga setempat.

"Misalnya, di Pajangan (Bantul) ada sentra ingkung ayam sehingga ekonomi masyarakat di kawasan tersebut dapat diberdayakan. Di Kulon Progo belum ada sentra-sentra UMKM," katanya.

Ia mendorong pemkab melalui Dinas Perdagangan atau Dinas Koperasi dan UMKM untuk mengembangkan sentra UMKM supaya mampu mempercepat berkembangnya UMKM di wilayah ini.

"Di Kulon Progo memiliki banyak potensi seperti gula semut, pegagang, rempeyek. Potensi-potensi lokal ini yang perlu didorong menjadi sentra-sentra UMKM," harapnya.

Selain itu, Priyo mengatakan produk UMKM dari Kulon Progo masih kalah bersaing dengan produk dari luar. Sejauh ini, produk UMKM yang mendapat campur tangan pemkab masih berkembang, tapi setelah dilepas akan gulung tikar. Untuk itu, pemkab harus mencari solusi dan terobosan yang tempat supaya produk UMKM dapat bersaing.

"Produk UMKM harus memiliki daya saing. Pada era sekarang, kalau tidak memiliki daya saing akan tersingkir dengan sendirinya di pasar," kata dia.

Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi mengatakan pelaku UMKM di Kulon Progo mayoritas warga miskin. Mereka tidak tahu cara pemasaran yang baik, dan pengemasan produk supaya cepat laku. Cara berpikir mereka masih sebatas, bagaimana produk mereka laku, mendapat uang dan untung.

"Hal ini yang menjadi tugas bersama untuk mengubah pola pikir masyarakat supaya menghasilkan produk yang berdaya saing," katanya. ***3***

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024