Kementan siapkan sepuluh politeknik cetak tenaga terampil pertanian

id Kementan siapkan sepuluh politeknik cetak tenaga terampil pertanian

Kementan siapkan sepuluh politeknik cetak tenaga terampil pertanian

Ilustrasi (Foto Antara) (antara)

Yogyakarta,  (Antara Jogja) - Kementerian Pertanian menyiapkan sepuluh Politeknik Pembangunan Pertanian yang tersebar di sejumlah provinsi untuk mencetak sumber daya manusia terampil di bidang pertanian.

"Tahun ini masih dalam proses persiapan, tahun ajaran 2018 kami berharap sudah bisa menerima mahasiwa baru," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Momon Rusmono seusai menutup Rapat Koordinasi Program Pendidikan Pertanian di Yogyakarta, Jumat.

Momon mengatakan sepuluh politeknik pertanian yang sedang disiapkan sebelumnya merupakan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) yang tersebar di Medan, Bogor, Malang, Yogyakarta, Magelang, Gowa, serta Manokwari.

Ditambah tiga SMK Pertanian Pembangunan (PP) di Banjar Baru Kalimantan Selatan, Sembawa Sumatera Selatan, dan Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan dinaikkan statusnya menjadi politeknik.

Ia mengatakan dengan mengubah STTP menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian, ke depan pendidikan yang disajikan akan bertransformasi dan berorientasi pada ilmu-ilmu pertanian terapan dengan mengadopsi konsep "teaching factory" atau pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis.

"Sehingga jika STTP selama ini menghasilkan tenaga akademis atau penyuluh, maka politeknik akan meluluskan tenaga vokasi yang terampil yang bisa menjadi wirausaha pertanian tidak sebatas menjadi tenaga ahli," kata dia.

Momon juga berharap lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian mampu menghasilkan beragam inovasi di bidang pertanian yang dapat diterapkan di lapangan sehingga mampu memberikan terobosan untuk mendukung kedaulatan pangan.

"Seluruh perubahan konsep pendidikan ini dalam rangka mendukung pemerintah mencapai kedaulatan pangan," kata dia.

Meski demikian, Ia mengatakan untuk perubahan STTP menjadi politeknik akan menempuh sejumlah proses penyesuaian. Mulai dari penyiapan program studi baru, kurikulum, sarana prasarana hingga penambahan tenaga pengajarnya.

"Yang jelas dosen akan kami tambah dan sarana prasarananya akan disiapkan untuk mendukung `teaching factory`," kata Momon.












(T.L007)