Kementerian LHK percepat apain program perhutanan sosial

id progam perhutanan sosial

Kementerian LHK percepat  apain program perhutanan sosial

Kawasan hutan Bunder Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan dijadikan Taman Hutan Raya (Tahura) oleh Dinas Kehutanan dan Perkembunan. (Foto ANTARA/Mamiek)

Yogyakarta, 24/7 (Antara) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempercepat pencapaian luasan perhutanan sosial sebagai upaya pelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Percepatan terus kami lakukan terutama di desa-desa di Pulau Jawa," kata Kepala Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Henry Bastaman di sela pembukaan Konferensi "International Union of Forest Research Organization- International Indonesia Forestry Researchers" (Iufro-Inafor) 2017 di Yogyakarta, Senin.

Program Perhutanan Sosial ditargetkan mencapai 12,7 juta hektare. Program tersebut merupakan wujud dari dari reformasi agraria bidang kehutanan yang digulirkan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk membantu masyarakat serta mengatasi masalah kemiskinan di perdesaan.

"Untuk Program Perhutanan Sosial di desa-desa kami prioritaskan di Jawa, sedangkan untuk masyarakat adat di luar Jawa," kata Henry.

Menurut Henry, Program Perhutanan Sosial penting dilakukan mengingat 24 juta hektar lahan dan hutan di Indonesia saat ini masuk kategori kritis. Kondisi itu, kata dia, terjadi akibat adanya kesalahan dalam pengelolaan hutan.

"Kami tidak mau mengulang kesalahan-kesalahan masa lalu. Dulu hutan kita babat habis sehingga hancur dan rusak," kata dia.

Oleh sebab itu, dengan mengoptimalkan Program Perhutanan Sosial diharapkan mampu mengembalikan fungsi hutan dan di sisi lain mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.

Di DIY terdapat dua fokus wilayah untuk penerapan perhutanan sosial atau yang sbeelumnya dikenal dengan Hutan Kemasyarakatan (HKm) yakni di Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY Sutarto mengatakan untuk Gunung Kidul, dari 13.000 hektare luas hutan lindung dan produksi, 1.084 hektare atau 15 persen di antaranya dimanfaatkan untuk perhutanan sosial.

Sedang di Kulon Progo, dari 1.040 hektare luas hutan lindung dan produksi, 184 hektare atau 10 persen untuk perhutanan sosial. ***4***
Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024