Pemkot Yogyakarta bentuk posbindu tingkatkan kualitas kesehatan

id pemkot

Pemkot Yogyakarta bentuk posbindu tingkatkan kualitas kesehatan

Pemerintah Kota Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Peningkatan kasus penyakit tidak menular akibat gaya hidup yang tidak sehat menjadi keprihatinan Pemerintah Kota Yogyakarta yang kemudian berinisiatif membentuk Pos Pembinaan Terpadu di lingkungan birokrasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan pegawai.

"Penyakit tidak menular sering dianggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya, padahal penyakit ini menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia di Yogyakarta, Jumat.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu dilakukan langkah antisipasi sejak dini, termasuk membuka Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta karena pegawai juga tidak luput dari risiko itu.

Menurut Fita Yulia, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2016 melakukan pengujian dan pemeriksaan kesehatan terhadap pegawai untuk mengetahui risiko penyakit tidak menular yang mungkin diderita.

Berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dengan sistem sampling kepada 691 pegawai, diketahui sebanyak 222 pegawai atau 32 persen menderita tekanan darah tinggi dan 4,5 persen menderita diabetes melitus.

"Penyakit-penyakit tidak menular tersebut sebenarnya bisa dicegah dengan menjalankan pola hidup sehat, termasuk memeriksakan kesehatan secara rutin," katanya.

Posbindu di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, lanjut dia, ditujukan untuk melakukan deteksi dini terhadap kesehatan pegawai dan memberikan konsultasi apabila ditemukan pegawai yang menderita penyakit-penyakit tidak menular agar penyakit yang diderita tidak semakin parah sehingga mengganggu kinerja pegawai.

Posbindu Khrisna Husada yang dimiliki Pemerintah Kota Yogyakarta tersebut akan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin kepada sleuruh karyawan di lingkungan pemerintah daerah setiap 6 bulan sekali.

Pemeriksaan kesehatan rutin yang akan dilakukan meliputi penghitungan indeks massa tubuh untuk mengetahui apakah karyawan obesitas atau tidak, pengukuran tekanan darah, kolesterol, dan gula darah.

"Kami pun sudah memiliki kader kesehatan di tiap organisai perangkat daerah untuk memaksimalkan peran posbindu," katanya.

Selain di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, posbindu juga berada di tingkat kelurahan bahkan sejumlah rukun warga (RW) sudah ada yang memiliki posbindu. Dari 45 kelurahan di Kota Yogyakarta, hanya ada dua kelurahan yang belum memiliki posbindu.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Titik Sulastri mengatakan bahwa penyakit tidak menular dikhawatirkan akan menurunkan produktivitas sumber daya manusia dan generasi muda karena saat ini berbagai penyakit tersebut tidak hanya diderita penduduk usia tua, tetapi penduduk usia produktif.

"Perlu ada gerakan pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit tidak menular. Melalui posbindu ini, kami ingin memberikan contoh kepada masyarakat untuk terus menjalankan perilaku hidup sehat dan memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin," katanya.
E013
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024