UGM dukung pengembangan ekowisata di Lombok Utara

id UGM dukung pengembangan ekowisata di Lombok Utara

UGM dukung pengembangan ekowisata di Lombok Utara

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono menyerahkan papan nama Kampung Ekowisata Kerujuk kepada Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara Muhammad saat melakukan kunjungan lapangan KKN PPM UGM di di Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, Nusa Tengg

Lombok Utara, (Antara Jogja) - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada melalui Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat 2017 mendukung pengembangan ekowisata di Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Di desa berpenduduk 16.323 jiwa ini, 30 orang mahasiswa UGM myelenggarakan berbagai program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, salah satunya pengembangan kawasan ekowisata di Dusun Kerujuk.

"Saya yakin Lombok bisa terus berkembang dalam mencapai cita-citanya melalui pengembangan pariwisata sebagai unggulan untuk memperoleh devisa serta memajukan pembangunan, " kata Rektor UGM Panut Mulyono saat mengunjungi mahasiswanya yang melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) 2017 di Dusun Kerujuk, Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (29/7).

Di kawasan ekowisata seluas 4 hektare ini, para mahasiswa UGM membangun berbagai wahana unik untuk menarik pengunjung, di antaranya fasilitas untuk outbond serta lokasi foto unik bagi pengunjung dengan konsep menyerupai beberapa lokasi wisata yang sudah populer di Yogyakarta.

Selain sebagai sarana pengabdian, menurut Panut, KKN memberikan kesempatan para mahasiswa menyaksikan secara langsung kondisi beserta permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Mahasiswa juga diharapkan memiliki empati kepada masyarakat di daerah-daerah yang belum mengalami kemajuan seperti di daerah perkotaan.

"Supaya mereka bisa belajar langsung mengenai kearifan lokal yang dimiliki masyarakat," kata dia.

Koordinator Mahasiswa Tingkat Unit KKN Desa Pemenang, M Rifky Al-Ghifari mengatakan, setelah upaya yang dilakukan mahasiswa UGM, diharapkan banyak pihak membantu melanjutkan pengembangan potensi wisata di Dusun Kerujuk.

"Kami berharap setelah KKN ini banyak pihak yang memberi dukungan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus menjaga kelestarian alam," kata dia.

Rifky menjelaskan selain di Dusun Kerujuk, kelompok KKN yang ia ketuai ditempatkan di dua wilayah lain di Desa Pemenang Barat, yaitu di Dusun Menggala Barat dan Timur, serta wilayah Telaga Wareng yang masing-masing memiliki potensi berbeda.

Di samping pengembangan sistem dan manajemen ekowisata, para mahasiswa memiliki program unggulan lain seperti pemberdayaan kesehatan masyarakat, pemetaan foto udara dan peta bencana, serta pembuatan peta wisata dan revitalisasi perpustakaan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Muhammad mengapresiasi upaya yang dilakukan mahasiswa UGM. Dukungan UGM, menurutnya sangat penting untuk mengoptimalkan sektor pariwisata sebagai tonggak utama perekonomian Lombok Utara.

"Lokomotif pengembangan Lombok Utara memang dimulai dari pariwisata," kata dia.

Muhammad mengatakan rata-rata kunjungan wisata di Lombok Utara pada 2016 mencapai 3.500 orang per hari dengan lama tinggal 3,5 hari.

Ia meyakini, melalui pengembangan ekowisata di Dusun Kerujuk itu, mampu mendukung pencapaian kunjungan wisata yang hingga 2019 ditargetkan mencapai 2 juta wisatawan.

"Dukungan UGM ini mendorong kami menghidupkan kembali sektor wisata yang selama ini belum terkelola dengan baik," kata Muhammad.





(L007)