Yogyakarta (Antara) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta kembali mengingatkan bahwa vaksin yang digunakan untuk imunisasi measles rubella (MR) adalah vaksin yang aman dan halal karena sama sekali tidak bersinggungan dengan babi.
"Pada proses pembuatannya, vaksin measles rubella (MR) ini tidak bersinggungan dengan babi. Fatwa MUI tentang vaksin ini pun sudah jelas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia Kisworini di sela pencanagan imunisasi MR di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta, Selasa.
Ia berharap, tidak ada pihak atau kelompok masyarakat yang masih mempertanyakan atau menentang pemberian vaksin MR ke anak-anak karena vaksinasi tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit campak dan rubella.
Fita menyebut, meskipun campak dan rubella terkesan menjadi penyakit yang ringan namun sebenarnya sangat berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi penyakit yang serius.
Komplikasi campak di antaranya adalah radang paru, radang otak, buta, gizi buruk hingga kematian. Sedangkan rubella yang menyerang ibu hamil bisa memberikan dampak kepada bayi yang sedang dikandung.
Selain keguguran, bayi yang dikandung bisa mengalami kecacatan, misalnya kelainan jantung, kepala kecil yang menyebabkan perkembangan anak terhambat, gangguan mata sehingga bayi yang dilahirkan mengalami katarak, gangguan pendengaran hingga tuli dan bisu.
Pemilihan SD Muhammadiyah Sapen sebagai lokasi pencanangan kampanye imunisasi MR di Kota Yogyakarta, lanjut dia, juga tidak berhubungan dengan penolakan imunisasi, tetapi semata-mata disebabkan sekolah tersebut sudah siap, termasuk petugas kesehatan dari puskesmas setempat yaitu Puskesmas Gondokusuman.
"Sampai sekarang, kami pun belum menerima laporan mengenai pihak yang menolak. Jika masih ada, maka kami akan terus melakukan pendekatan," katanya.
Pada Agustus, kampanye imunisasi MR dilakukan melalui sekolah mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMP karena vaksin ini diberikan untuk anak hingga usia 16 tahun kurang dari satu hari.
Bagi pelajar SMA yang masih berusia 16 tahun kurang satu hari dan tidak tersasar imunisasi di sekolah, bisa memanfaatkan pelaksanaan imunisasi di posyandu yang ada di masing-masing wilayah. Imunisasi MR di posyandu akan dilakukan September.
Di Kota Yogyakarta terdapat sekitar 103.000 anak yang menjadi sasaran imunisasi MR terdiri dari 82.887 anak di sekolah dan 20.264 anak di posyandu. "Seluruh vaksin sudah ada di Kota Yogyakarta," kata Fita.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, program imunisasi MR merupakan program pemerintah pusat sehingga harus disukseskan.
"Imunisasi ini penting dilakukan untuk kesehatan generasi muda di masa yang akan datang. Imunisasi dilakukan untuk memberikan perlindungan kesehatan kepada anak," kata Haryadi yang juga berharap agar tidak ada pihak yang menolak pemberian imunisasi. ***4*** (E013)
Berita Lainnya
KPU Yogyakarta melibatkan disdukcapil pastikan data pemilih Pilkada 2024
Kamis, 18 April 2024 2:09 Wib
Pj Wali Kota Yogyakarta tak temukan ASN bolos kerja pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 17:37 Wib
Yogyakarta skrining kesehatan seluruh ASN pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 14:58 Wib
WWF ke-10 bentuk "center of excellence" di DI. Yogyakarta
Rabu, 17 April 2024 6:13 Wib
Bupati Bantul mengajak momentum Syawal untuk tingkatkan pelayanan masyarakat
Selasa, 16 April 2024 21:22 Wib
Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto segera disidang
Selasa, 16 April 2024 18:07 Wib
Rektor UIN Yogyakarta: RI bisa menjadi penengah konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 16:29 Wib
Ribuan warga hadiri "open house" Sri Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta
Selasa, 16 April 2024 12:51 Wib