Pemkab lengkapi RSUD Wates dengan apartemen

id rsud

Pemkab lengkapi RSUD Wates dengan apartemen

RSUD Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berencana melengkapi Rumah Sakit Umum Daerah Wates dengan apartemen yang akan dijual atau disewakan kepada keluarga pasien.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Agus Langgeng Basuki di Kulon Progo, Selasa, mengatakan apartemen ini, awalnya konsep rumah dokter yang praktik di RSUD Wates.

"Kami sediakan apartemen di RSUD Wates. Kalau tidak ditempati dokter rumah sakit, bisa dijual ke keluarga pasien," ucap Langgeng.

Ia mengatakan pengembangan pembangunan RSUD Wates akan menghabiskan anggaran Rp270 miliar. Anggaran pembangunan ditanggung Pemda DIY 70 persen dan pemkab 30 persen.

Anggaran itu untuk membangun empat gedung, yakni gedung medik center, gedung rawah inap empat lantai, "power house" dan "ground water treatment", asrama dan apartemen.

"Penggaran pengembangan RSUD Wates ditanggung Pemda DIY 70 persen dan pemkab 30 persen," ujarnya.

Ia mengatakan rencana pengembangan RSUD Wates sudah beberapa kali dibahas dengan Gubernur tentang kebijakan pembayaran bersama melalui APBD DIY dan APBD Kulon Progo dan penyelesaiaan pekerjaan tahun jamak.

Langgeng mengatakan rencana pekerjaan tahun jamak dipergunakan untuk pembangunan pengembangan RSUD Wates sebesar Rp270 miliar dilaksanakan secara bertahap selama tiga tahun mulai 2018, 2019 dan 2020.

Rincian penganggaran melalui APBD Kulon Progo yakni 2018 sebesar Rp35 miliar, 2019 sebesar Rp35 miliar dan 2020 sebesar Rp18 miliar. Selanjutnya, rincian anggaran melalui APBD DIY yakni 2018 dan 2019 masing-masing sebesar Rp70 miliar dan 2020 sebesar Rp42 miliar.

"Lelang dilakukan sekali. Rekanan pemenang lelang, dapat membangun RSUD Wates dalam dua tahun, namun pembayaran tetap dilakukan dalam tahun jamak," tuturnya.

Langgeng mengatakan pemkab juga telah mengajukan pengadaan alat-alat kesehatan kepada Kementerian Kesehatan sebesar Rp148 miliar. Namun pada 2018, baru disetujui sebesar Rp32 miliar.

"Pengadaan alat kesehatan seiring kesiapan bangunan," katanya.

Anggota Pansus Raperda Pembangunan RSUD Wates DPRD Kulon Progo Arismawan mengharapkan penyertaan modal RSUD Wates nasibnya tidak seperti pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto. Pelabuhan ini sudah menghabiskan Rp500 miliar, bangunan sudah megah dan infrastruktur sudah bagus belum dapat dimanfaatkan.

Menurut dia, alokasi pembangunan RSUD Wates secara tahun jamak, Rp35 miliar pertahun sangatlah besar. Pemkab belum menjelaskan skema anggaran yang akan digunakan.

"Jangan mengejar status pelayanan internasional, tapi pelayanan tetap pelayanan lokal. Saat ini, masih banyak keluhan dari pasien. Perbaiki manajemen pelayanan dulu, setelah itu, minta persetujuan pembangunan RSUD bertaraf internasional," kata dia.

KR-STR