Produktivitas bawang lahan pasir Bantul naik

id irigasi kabut, bawang merah

Produktivitas bawang lahan pasir Bantul naik

Ilustrasi petani sedang merawat tanaman bawang merah (antarafoto.com)

Bantul, 8/8 (Antara) - Produktivitas panen bawang merah petani lahan pasir kawasan Pantai Samas, Desa Srigading, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta naik setelah menerapkan sistem pertanian irigasi kabut dengan pendampingan Bank Indonesia.

"Tadi saya ngobrol dengan ketua kelompok tani, kalau tidak menggunakan irigasi kabut itu produksinya enam sampai tujuh ton per hektare, namun sekarang ini bisa 10 ton," kata Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Budi Hanoto di Bantul, Selasa.

Menurut dia, produktivitas tersebut menjadi pertanda bagus karena inovasi teknologi pertanian itu terbukti mampu meningkatkan produksi bawang hingga 30 persen.

Ia menjelaskan, program sosial dari BI DIY tersebut sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu diawali dengan percobaan-percobaan dan kemudian menghasilkan inovasi teknologi yang terbukti meningkatkan produktivitas panen bawang merah.

Ia mengatakan, selain meningkatkan produktivitas, penerapan teknologi pertanian tersebut juga memberikan manfaat lain ke petani yaitu memudahkan petani bawang lahan pasir melakukan pengairan dan merawat tanaman karena tidak memerlukan waktu yang panjang dibanding sistem pertanian manual.

"Menurut saya ini suatu terobosan teknologi yang sangat bagus. Jadi kami ucapkan terima kasih atas kerja sama dengan Dinas Pertanian dan universitas untuk terus mengembangkan teknologi-teknologi tepat guna dan mampu meningkatkan produktivitas panen," katanya.

Budi menjelaskan, irigasi kabut tersebut merupakan teknologi yang ramah lingkungan karena bisa menghemat air dan penyiraman tanaman bisa dilakukan lebih merata melalui pipa khusus di sekeliling lahan.

"Mengapa BI konsen seperti ini, karena tugas pokok fungsi BI adalah menjaga kestabilan harga di daerah, kita tahu kalau harga pokok melonjak terlalu tinggi itu tidak bagus bagi masyarakat. Jadi BI berupaya bagaimana menstabilkan harga pada level harga yang terjangkau masyarakat," katanya.

Hingga saat ini, sudah  ada sekitar lima hingga 10 hektare lahan pasir yang memanfaatkan teknologi irigasi kabut dari total 43 hektare lahan. ***3***
Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024