Yogyakarta (Antara) - Lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan aplikasi pendeteksi keaslian vaksin yang ditujukan untuk menangkal peredaran vaksin palsu.
Kelima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengembangkan Aplikasi Pengecekan Keaslian Vaksin (Aplisin) tersebut adalah Novrizal Dwi Rozaq, Anggito Kautsar, Musthafa Abdur Rosyied, Aditya Laksana Suwandi, dan Almantera Tiantana.
"Dengan aplikasi ini masyarakat bisa mengecek secara mandiri apakah vaksin asli atau palsu," kata Novrizal di Kampus UGM, Yogyakarta, Jumat.
Menurut Novrizal, pengembangan aplikasi itu terinspirasi dari kasus peredaran vaksin palsu beberapa waktu lalu yang sempat meresahkan masyarakat. Masyarakat tentu kesulitan mengecek keaslian vaksin secara mandiri karena secara umum masih awam soal vaksin.
"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun belum bisa menjangkau pengawasan secara menyeluruh jika ada vaksin palsu," kata dia.
Berangkat dari keprihatinan itu, menurut dia, ia dan rekan-rekannya lalu mencoba membuat aplikasi yang mampu memindai kode QR (Quick Response) pada kemasan untuk memastikan keaslian vaksin. Menurut dia, kode QR yang ada pada kemasan atau botol vaksin tidak bisa dipalsukan.
"Jika kode QR terdaftar maka vaksin itu asli, jika tidak ditemukan artinya vaksin tersebut palsu," kata dia.
Namun demikian, anggota tim, Anggito menyayangkan hingga saat ini belum semua botol vaksin terdapat kode QR melainkan hanya nomor registrasi BPOM. Agar bisa mendukung pengecekan keaslian vaksin, ia berharap perusahaan vaksin mencantumkan kode QR di setiap kemasan atau botol vaksin.
Oleh sebab itu, ia mengakui, aplikasi yang dikembangkan lewat program kreatifitas mahasiswa (PKM) UGM 2017 tersebut masih belum sempurna dan masih akan terus dikembangkan.
"Sementara ini kita hanya uji coba permulaan gunakan vaksin malaria dan demam berdarah," kata dia.
Mereka berencana menggandeng BPOM untuk menyosialisasikan kegunaan aplikasi tersebut serta menggandeng beberapa industri pembuat vaksin.
(L007)
Berita Lainnya
Kontrol pemerintahan, Ketua DPR RI harus dari pemenang Pemilu 2024
Jumat, 29 Maret 2024 4:30 Wib
Pakar UGM minta optimalkan kampung wisata sambut libur Lebaran 2024
Jumat, 29 Maret 2024 4:09 Wib
Pakar Geologi UGM sebut Selat Muria tidak akan muncul kembali imbas banjir
Senin, 25 Maret 2024 20:43 Wib
Peneliti UGM: Sungai Code Yogyakarta tercemar logam berat
Sabtu, 23 Maret 2024 22:32 Wib
Pakar UGM usul konten kampanye politik di medsos perlu diatur UU
Sabtu, 23 Maret 2024 5:46 Wib
UGM-Universitas Kyushu memperkuat kerja sama riset bidang kesehatan
Senin, 18 Maret 2024 21:16 Wib
Ahli UGM mengingatkan masyarakat tidak sembelihternak mati cegah antraks
Selasa, 12 Maret 2024 17:15 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib