Gunung Kidul (Antara Jogja) - Sejumlah desa di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan sektor pariwisata melalui dana desa yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Desa Karangmojo Supriyo di Gunung Kidul, Sabtu mengatakan pihaknya membangun Water Park Karangmojo dana desa sebesar Rp463 juta untuk membangun kolam.
"Lokasi ini dibangun untuk pariwisata anak-anak. Diresmikan pada November 2016 dan langsung beroperasi," katanya.
Dia mengatakan saat libur panjang lokasi tersebut dikunjungi wisatawan. Dengan rata-rata pendapatan Rp2,5 juta perhari saat liburan.
"Tiket murah masuk Water Park Karangmojo sebesar Rp5 ribu, pengunjung bisa sepuasnya menikmati permaian air," kata dia.
Supriyo mengatakan seiring meningkatnya kunjungan diharapkan menggerakkan perekonomian masyarakat. Karena tidak hanya di kolam, tetapi juga penjual makanan yang ada di sekitar bisa ikut menikmati.
Dia menjelaskan pada 2016, Desa Karangmojo mendapat alokasi dana desa sebesar Rp750 juta. Sisa dana selain membangun objek wisata itu digunakan membangun infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
Pada 2017, Desa Karangmojo menerima dana desa sebesar Rp963 juta. Rencananya, anggaran tersebuy akan digunakan untuk pembangunan obyek wisata tambahan. Objek wisata ini akan dikelola Badan Usaha Milik Desa sebagai pemasukan desa dan bekerja sama dengan masyarakat.
"Kebetulan infrastruktur di Desa Karangmojo sudah bagus, sehingga anggaran sebagian untuk mengembangkan objek wisata sehingga diharapkan menjadi pemasukan BUMDes," katanya.
Terpisah, Kepala Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Bambang Untoro mengatakan pihaknya juga mengalokasikan dana desa untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan membangun jalan menuju objek wisata. Dari total dana desa 2017 sekitar Rp900 juta, sekitar Rp300 diperuntukkan memperbaiki akses jalan menuju obyek wisata yakni Pantai Srakung.
"Kami berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi wisata yang kami miliki. Selain pantai, kami mengembangkan Lembah Bengawan Solo Purba," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
"Badarawuhi Di Desa Penari", tayang perdana di AS
Sabtu, 6 April 2024 21:34 Wib
Lima desa di Tanah Datar, Sumbar, dilanda banjir lahar hujan Gunung Marapi
Sabtu, 6 April 2024 11:57 Wib
Bantul perkuat manajemen pengelolaan rintisan Desa Budaya
Selasa, 26 Maret 2024 9:22 Wib
"Kitaro Tanjou" film versi lengkap "yokai"
Senin, 25 Maret 2024 7:05 Wib
Wae Rebo, NTT, desa tercantik kedua di dunia
Rabu, 20 Maret 2024 19:52 Wib
Pengembangan desa wisata di Indonesia harus lestarikan lingkungan
Senin, 18 Maret 2024 11:33 Wib
ULM pasang penjernih air untuk masyarakat pesisir
Senin, 18 Maret 2024 5:16 Wib
"Badarawuhi di Desa Penari", tayang di AS
Sabtu, 16 Maret 2024 16:04 Wib