Disperindag : tidak ada peredaran garam mengandung kaca

id garam

Disperindag : tidak ada peredaran garam mengandung kaca

ilustrasi (ANTARA FOTO/Ardiansyah/ama/17.)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menjamin garam yang mengandung kaca tidak beredar di wilayah setempat.

"Setelah melakukan pemantauan dan pemeriksaan peredaran garam di? enam pasar besar yang ada di Sleman tidak ditemukan adanya peredaran garam mengandung kaca seperti yang banyak diberitakan di media sosial," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani, Jumat.?

Menurut dia, pemantauan di enam pasar besar tersebut meliputi Pasar Gamping, Godean, Tempel, Sleman, Pakem dan Pasar Prambanan.

"Dari hasil sampel garam yang diperiksa di enam pasar tersebut tidak ditemukan garam yang diduga bercampur kaca. Kami pastikan garam yang ?beredar di Sleman sehat untuk dikonsumsi," katanya.

Ia mengatakan, pada pemantauan dilakukan uji coba dengan memasukan garam ke dalam air menggunakan gelas dan kemudian diaduk.

"Setelah diaduk rata, ternyata hasil yang diperoleh garam terlarut secara menyeluruh tanpa meninggalkan sisa yang tidak terlarut. Sehingga disimpulkan tidak ada unsur kaca pada garam tersebut," katanya.

Tri Endah menambahkan dari pengakuan para pedagang garam-garam yang beredar di Sleman kebanyakan didatangkan dari Pati, Jawa Tengah.

Ia mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu garam yang diduga bercampur kaca tersebut. Karena semua unsur tersebut tidak ditemukan setelah dilakukan uji lab dan uji coba di lapangan.

"Untuk pengawasan barang dagangan di pasar ini, kami juga menerjukan petugas ke pasar, baik untuk memantau peredaran barang maupun harga," katanya.

Mengenai masih tingginya harga garam, menurut Tri Endah karena tersendatnya pasokan garam dari produsen.

"Harga garam saat ini masih dikisaran Rp4.000 dari sebelumnya Rp2000/kg," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024