Rektor UAJY : semangat menggelorakan Pancasila semakin meningkat

id Pancasila

Rektor UAJY : semangat menggelorakan Pancasila semakin meningkat

Lambang Negara Garuda Pancasila (Foto antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Rektor Universitas Atmajaya Yogyakarta Gregorius Sri Nurhartanto mengakui semangat Bangsa Indonesia dalam menggelorakan nilai-nilai Pancasila semakin meningkat memasuki 72 tahun Indonesia merdeka ini.

"Setelah semangat itu sempat hilang, memasuki 72 tahun Indonesia merdeka ini saya mulai merasakan kembali semangat itu," kata Nurhartanto dalam diskusi kebangsaan dengan tema "Kebangsaan Dalam Masyarakat Multikultural" di Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY), Selasa.

Nurhartanto mengukur peningkatan semangat menggelorakan pancasila itu dari tingginya penolakan masyarakat Indonesia terhadap paham-paham transnasional yang bermunculan seperti radikalisme hingga rencana pendirian Negara Islam oleh organisasi tertentu.

Semangat itu, menurut dia, semakin menguat dengan dukungan Presiden Joko Widodo yang mengeluarkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang pembubaran ormas anti-Pancasila.

"Perppu ini penting karena Indonesia memang multikultur dengan tradisi dan budaya yang berbeda-beda. Makanya kalau ditanya, saya akan mendukung penuh Perppu itu tanpa syarat," kata dia dalam acara yang diselenggarakan UAJY dan Paguyuban Wartawan Sepuh (PWS) Yogyakarta ini.

Nurhartanto mengakui tantangan dalam merawat nilai-nilai Pancasila terus meningkat sejak Era Reformasi. Tantangan itu jauh berbeda jika dibandingkan saat era memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Kalau sebelum kemerdekaan dulu masyarakat maupun tokoh-tokoh nasional kita semua memiliki semangat `tepo seliro` (tenggang rasa), tetapi setelah reformasi muncul perilaku mementingkan kelompok dan golongan masing-masing," kata dia.

Oleh sebab itu, kata dia, di tengah banyak bermunculannya paham-paham transnasional saat ini, penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mempromosikan semangat merawat keberagaman di Indonesia dengan menyingkirkan penggolongan mayoritas dan minoritas.

"Kalau seluruh bangsa bisa menyatu bersama dengan memperlakukan satu sama lain secara setara, saya yakin kita akan menjadi bangsa yang besar," kata dia.

Sementara itu, Anggota DPR RI HM Idham Samawi menegaskan bahwa Ideologi Pancasila merupakan ideologi yang paling sesuai untuk diterapkan di Indonesia.

Kendati diekspresikan secara berbeda-beda, menurut dia, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus tetap sama.

"Implementasinya tidak harus seragam sesuai dengan perkembangan zaman. Namun jangan sampai ada yang mengubah ideologinya," kata dia.

Dosen Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zuly Qodir berharap Ideologi Pancasila tidak dibenturkan dengan agama. Menurut dia, keduanya merupakan panduan kehidupan bangsa Indonesia yang satu sama lain tidak saling menghilangkan atau menggantikan.

"Pancasila merupakan panduan atau komitmen masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, sedangkan agama adalah tuntunan masyarakat dalam mengarungi kehidupan beragama. Keduanya tidak saling menggantikan," kata dia.***2***


(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024