Kementan terjunkan pendamping dukung swasembada kedelai 2018

id Kementan terjunkan pendamping dukung swasembada kedelai 2018

Kementan terjunkan pendamping dukung swasembada kedelai 2018

Petani panen kedelai (Foto ANTARA/Mameik)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian akan menerjunkan ribuan tenaga pendamping yang terdiri atas unsur dosen, mahasiswa, serta petani muda untuk mendukung pencapaian swasembada kedelai yang ditargetkan terealisasi pada 2018.

"Untuk mengejar target swasembada kedelai pada 2018 kami menerjunkan 5.400 pendamping yang akan memastikan peningkatan produktivitas petani ," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono seusai Rapat Koordinasi Teknis Pelaksanaan Pendampingan/Pengawalan Kegiatan APBN-P 2017 di Yogyakarta, Rabu malam.

Menurut Momon, kedelai menjadi perhatian khusus bagi Kementan karena merupakan satu-satunya komoditas unggulan Indonesia yang belum mencapai swasembada seperti halnya padi dan jagung.

"Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kedelai memang masih impor, sehingga dengan pencapaian swasembada saya yakin ke depan tidak akan ada lagi impor kedelai," kata dia.

Untuk mencapai target swasembada kedelai, Kementan akan menyiapkan benih kedelai untuk lahan seluas 500.000 hektar yang tersebar di sejumlah daerah. Aktivitas pembenihan hingga penanaman kedelai akan dikawal mulai Oktober hingga Desember 2017 dengan dibiayai Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017.

"Jika program pendampingan dan pengawalan pembibitan kedelai ini berhasil saya yakin target swasembada kedelai tercapai," kata dia.

Selain kedelai, menurut Momon, program pendampingan itu juga akan menyasar komoditas strategis lainnya seperti bawang putih, bawang merah, serta aneka cabai. Untuk bawang putih dialokasikan pada lahan seluas 3.150 hektar, aneka cabai seluas 2.250 hektar, bawang merah seluas 1.200 hektar.

Selanjutnya, untuk sektor perkebunan, program itu berfokus pada tanaman karet, kelapa dalam, kopi, serta kakao dengan total luas 78.370 hektar.

Sebelum terjun untuk mendampingi petani di lapangan, menurut dia, ribuan pendamping pertanian yang antara lain berasal dari 40 perguruan tinggi mitra Kementan dan tujuh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) itu akan diberikan pembekalan terlebih dahulu.

"Kami akan memberikan penguatan kompetensi sumber daya manusia pertanian melalui standarisasi dan sertifikas, koordinasi, pembinaan, pendampingan, serta monitoring," kata dia.







(T.L007)