Gunung Kidul, 12/9 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya membangun jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan jalur utama Yogyakarta-Wonosari seiring meningkatnya kunjungan pariwisata di wilayah itu.
Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan terdapat dua jalur alternatif yang tengah dibangun yakni jalur Sleman-Gunung Kidul melalui Prambanan-Gading, dan jalur alternatif yang menghubungkan Klaten, Jawa Tengah dengan Gunung Kidul melalui Cawas.
"Jalur Prambanan sampai Gading, saat ini tengah dibangun jembatannya, diperkirakan Oktober selesai," katanya.
Ia mengatakanjalan jalan alternatif tersebut melalui rute Bokoharjo, Prambanan, Sleman, melewati Jembatan Gembyong, Nglanggran, kemudian Ngalang, dan terakhir sampai di Gading, Playen, Gunung Kidul. Anggaran yang digunakan untuk pembangunan jalan tembus sisi barat Gunung Kidul itu mencapai sekitar Rp44 miliar.
"Nanti juga akan dibangun jalur penghubung sampai ke JJLS, dari Gading langsung ke JJLS," katanya.
Badingah mengatakan jalur melalui timur atau dari wilayah klaten saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan. "Yang dahulu jalan sempit sehingga dilakukan pembangunan jembatan baru yang lebih lebar dan nantinya akan menghubungkan dua daerah tersebut. Seperti di Watusigar," katanya.
Sekretaris Daerah Gunung Kidul Drajat Ruswandono menambahkan kalau bandara baru di Kulon Progo jadi, pihaknya akan memaksimalkan JJLS sebagai salah satu jalur utama menuju kawasan wisata.
"Nanti 2019 saya kira akan luar biasa kunjungan ke Gunung Kidul karena JJLS selesai, bandara, dan jalur alternatif, jadi wisatawan akan mudah," katanya. ***1***
Berita Lainnya
Indonesia cari pasar alternatif sawit
Jumat, 29 Maret 2024 0:26 Wib
Antisipasi banjir, Polri siapkan jalur alternatif arus mudik-balik Lebaran 2024
Selasa, 26 Maret 2024 6:29 Wib
Tujuh tol alternatif gratis disiapkan jika mudik Lebaran 2024 macet
Selasa, 26 Maret 2024 6:22 Wib
Ingin setop merokok di bulan Ramadhan, simak kiatnya
Minggu, 24 Maret 2024 11:19 Wib
Kurangi kebiasaan merokok dengan tembakau alternatif, ungkap pakar
Sabtu, 9 Maret 2024 0:52 Wib
Tembakau alternatif alih kebiasaan merokok, klaim Akvindo
Selasa, 5 Maret 2024 7:47 Wib
Belum memadai, produksi singkong Indonesia untuk energi, kata BRIN
Minggu, 3 Maret 2024 5:25 Wib
Kurangi merokok, tembakau alternatif
Selasa, 20 Februari 2024 6:08 Wib