"Rail Clinic 4" semakin lengkap dengan perpustakaan

id Rail Clinic 4 semakin lengkap dengan perpustakaan

"Rail Clinic 4" semakin lengkap dengan perpustakaan

Pengunjung Perpustakaan (Foto ANTARA)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Fasilitas yang disematkan dalam "Rail Clinic 4" yang kini sedang dalam tahap penyelesaian akhir di Balai Yasa Yogyakarta akan semakin lengkap dengan tambahan perpustakaan atau "rail library" dalam rangkaian yang sama.

"Kami berharap, rangkaian kereta ini sudah siap dioperasionalkan sebelum 18 September. Kelengkapannya sudah 100 persen," kata Direktur Sumber Daya Manusia PT KAI Apriyono Wedi Chresnanto saat meninjau kesiapan "Rail Clinic 4" di Yogyakarta, Kamis.

Selain menambah perpustakaan, fasilitas kesehatan di "Rail Clinic 4" juga akan semakin lengkap di antaranya apotek, laboratorium untuk pengecekan darah dan air seni, poliklinik gigi, pemeriksaan kehamilan dengan USG hingga layanan untuk persalinan.

"Ruangan yang ada di `Rail Clinic 4` juga semakin luas dengan perbaikan pada kondisi interior di tiap ruangan pemeriksaan kesehatan," katanya.

Sedangkan operasional rail clinic, lanjut Apriyono juga tetap akan digunakan untuk pemenuhan "corporate social responsibility" (CSR) PT KAI yaitu memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat di sekitar rel kereta api yang jauh dari pusat layanan kesehatan. Rail clinic memberikan layanan kesehatan secara gratis.

"Mungkin saja, saat orang tuanya sedang memeriksakan kesehatan, anak-anak bisa datang ke bagian `rail library` dan membaca koleksi buku yang ada. Kami juga siapkan ruangan khusus untuk menyampaikan informasi," katanya.

"Rail Clinic 4" tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Jasa Rahardja dalam bentuk program Sinergi BUMN.

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, layanan "rail library" tersebut akan dilengkapi dengan sekitar 1.500 eksemplar buku. "Koleksi buku beragam, mulai dari buku kesehatan, sejarah kereta api dan koleksi lainnya," katanya.

Selain itu, warga juga bisa mengakses internet di rail library menggunakan enam unit komputer yang ada di perpustakaan. "Layar komputer pun sudah canggih, menggunakan layar sentuh," katanya.

Sedangkan Manajer Quality Control Balai Yasa Yogyakarta Entang Sutisna mengatakan, proses pembuatan "Rail Clinic 4" tersebut membutuhkan waktu sekitar empat bulan.

Kereta yang digunakan adalah kereta rel diesel yang sebelumnya berada di Dipo Lokomotif Sidotopo Surabaya. "Tidak ada kesulitan saat pembuatannya meskipun kondisi gerbong kurang baik. Interior pun dibuat lebih baik dibanding tiga rail clinic sebelumnya," katanya.

"Rail Clinic 4" tersebut rencananya akan dioperasionalkan di Jawa untuk mendukung operasional "Rail Clinic 1", sedangkan "Rail Clinic 2" dioperasionalkan di Palembang dan "Rail Clinic 3" dioperasionalkan di Tanjung Karang Lampung.
(E013)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024