Pedagang bekicot di Kediri kesulitan bahan baku

id Pedagang bekicot di Kediri kesulitan bahan baku

Pedagang bekicot di Kediri kesulitan bahan baku

Bekicot (ist)

Kediri (Antara) - Pedagang olahan bekicot di Desa Plosokidul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kesulitan bahan baku sehingga mereka terpaksa mendatangkan hewan tersebut dari daerah lain.

"Kami mendapatkan kiriman dari pedagang daging bekicot dari Banyuwangi, Malang, dan Blitar," kata Wagiono, pedagang olahan bekicot di Dusun Jengkol, Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Senin.

Selama ini, kata Wagiono, pihaknya menerima bekicot tanpa cangkang sehingga cepat mengolahnya menjadi satai, keripik, dan krengsengan.

Untuk mengolah daging bekicot, menurut dia, memerlukan teknik khusus. Daging bekicot menjadi tidak sedap jika diolah tanpa bumbu khusus, yaitu berbau anyir. Hal itu salah satunya dipengaruhi dari lendir yang dikeluarkan daging bekicot.

"Diolahnya dengan bumbu khusus, untuk menghilangkan bau anyir di daging. Jadi, daging bekicot juga bisa enak hasilnya," ujarnya.

Wagiono mengaku sudah mendirikan usaha olahan daging bekicot sejak 1994.

Setiap harinya, dia bisa menjual sekitar 20 kilogram per hari dengan beragam olahan.

Ia menyebutkan harga satai porsi besar Rp20 ribu, sedangkan porsi kecil sebesar Rp10 ribu.

Untuk krengsengan daging bekicot, dijual seharga Rp10 ribu per porsi.

Bagi sebagian orang, kata dia, daging itu menjinjikkan. Namun, di balik itu mempunyai khasiat, yaknui bisa menyembuhkan sesak napas ataupun gatal-gatal. Selain itu, makanan ini juga mempunyai protein tinggi dan nonkolesterol.

Di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, banyak pedagang olahan bekicot. Walaupun banyak, para pedagang tersebut juga tetap ramai dikunjungi para pelanggannya yang datang dari berbagai daerah.

Beberapa di antara mereka olahan makanan itu dibuat oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Sigit, pembeli dari Magetan, mengaku dirinya sengaja datang ke Kabupaten Kediri untuk membeli satai bekicot.

Ia suka dengan cita rasa daging yang kenyal. Bahkan, makanan ini juga telah menjadi salah satu makanan favoritnya.

"Saya suka dengan rasanya. Satainya sedap. Seluruh keluarga juga suka, rasanya enak. Katanya juga bisa jadi obat sesak napas dan gatal-gatal," katanya. ***3***(KR-DHS)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024