KKP fokus pada pengembangan rumput laut

id KKP fokus pada pengembangan rumput laut

KKP fokus pada pengembangan rumput laut

Petani mengangkat rumput laut yang akan dijemur di desa Batu-Batu, Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. DOK (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/nz/17)

Jakarta (Antara) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berfokus, antara lain, pada kebijakan dan berbagai stimulus yang dapat mendukung pengembangan rumput laut sebagai salah satu komoditas unggulan perikanan budi daya nasional.

Berdasarkan data yang ada, rumput laut memiliki posisi yang sangat strategis sehingga pemerintah melalui KKP akan terus berupaya mendorong berkembangnya budi daya rumput laut melalui berbagai kebijakan dan stimulus, kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin.

Menurut Slamet, kebijakan dan stimulus itu, seperti penggunaan bibit rumput laut hasil kultur karingan, termasuk penerapan konsep ekonomi biru.

Dengan demikian, diharapkan target produksi komoditas yang telah ditetapkan tersebut juga dapat tercapai dan ekspor juga meningkat. Apalagi, rumput laut juga merupakan salah satu komoditas utama dalam subsektor perikanan budidaya nasional.

Berdasarkan data KKP, produksi rumput laut Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dengan kenaikan rata-rata sebesar 22,25 persen per tahun, sedangkan nilai produksi rata-rata naik 11,80 persen per tahun.

Pada tahun 2013, produksi rumput laut sebanyak 9,31 juta ton senilai Rp11,59 triliun. Pada tahun berikutnya, 2014, naik menjadi 10,07 juta ton senilai Rp21,71 triliun; pada tahun 2015, mencapai 11,27 juta ton dengan nilai Rp13,20 triliun; pada tahun 2016, produksi naik menjadi sekitar 11,69 juta ton.

Ekspor rumput laut Indonesia pun sudah berhasil menyasar berbagai negara. Negara-negara utama pengimpor rumput laut asal Indonesia, antara lain, Cina, Jepang, Amerika Serikat, Denmark, Jerman, Filipina, dan Vietnam.

Selain itu, berdasarkan jumlah volume dan nilai ekspor, rumput laut juga ternyata ditemukan masih menduduki urutan kedua komoditas hasil perikanan budi daya setelah udang.

Slamet menjelaskan bahwa KKP terus mendorong pembudi daya menggunakan bibit rumput laut yang berkualitas, seperti hasil kultur jaringan sehingga kegiatan usaha budi daya rumput laut di berbagai daerah makin baik dengan begitu target 13,39 juta ton pada tahun ini dapat terwujud.

Sebagai wujud pelaksanaan Nawacita terutama pada prioritas pembangunan bidang ekonomi, kata Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Sosial Budidaya Eko Djalmo Asmadi, KKP bersama-sama dengan sektor terkait sedang menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Industri Rumput Laut.

Sementara itu, Koordinator Asosiasi Pembudidaya Rumput Laut Indonesia (ARLI) Sunardi Harjo memandang penting zonasi adanya ketentuan terkait dengan kawasan yang cocok untuk budi daya rumput laut.

Sunardi Harjo juga menginginkan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan juga dapat mendorong pembenahan yang bisa meningkatkan produksi serta memperbaiki, baik pengolahan maupun tata niaganya. ***1***(M040)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024