Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah mengeluarkan rekomendasi untuk memberikan kewarganegaraan Indonesia kepada empat atlet sepak bola putri asal Belanda. Keputusan ini diambil untuk memperkuat tim nasional (timnas) sepak bola putri Indonesia menjelang kompetisi internasional.
Keempat calon pemain naturalisasi tersebut adalah Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, Isa Guusje Wraps, dan Emily Julia Frederica Nahon. Mereka, meski lahir dan besar di Belanda, memiliki keturunan Indonesia dari orang tua atau kakek-nenek mereka.
Rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Kemenpora, yang diadakan di Jakarta pada Senin (25/5), mengungkapkan bahwa persetujuan telah diberikan untuk memberikan kewarganegaraan Indonesia kepada keempat pemain tersebut.
Baca juga: Dua tim muda putri Indonesia tampil dominan di JSSL 2025 Singapura
Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi X, Hetifah Sjaifudian, mengonfirmasi bahwa mereka yang hadir secara virtual setuju dengan rekomendasi ini.
“Kami berharap langkah ini dapat memperkuat timnas sepak bola putri Indonesia dalam menghadapi kompetisi dunia,” kata Hetifah.
Rekomendasi tersebut selanjutnya akan disampaikan kepada DPR RI dalam rapat paripurna yang dijadwalkan pada 27 Mei 2025. Jika disetujui, proses naturalisasi akan segera dilaksanakan, dan keempat pemain ini akan bergabung dengan timnas dalam waktu dekat.
Selanjutnya, persetujuan tersebut akan disampaikan pada rapat paripurna DPR RI yang dijadwalkan pada 27 Mei 2025.
Baca juga: Dua tim putri Indonesia sukses awali JSSL Singapore 7's 2025 dengan hasil apik
Berikut profil keempat atlet sepak bola putri:
1. Felicia Victoria de Zeeuw
Felicia Victoria de Zeeuw lahir di Delft, Belanda, pada 19 Januari 2006. Pemain berusia 19 tahun itu saat ini memperkuat tim sepak bola ADO Den Haag dengan bermain di posisi utama sebagai gelandang serang dan posisi kedua sebagai gelandang tengah dan gelandang bertahan.
Felicia memiliki garis keturunan Indonesia dari darah ibunya di mana neneknya bernama Felixia Adelle Kuhuwael lahir di Jakarta pada 22 Agustus 1940. Ibu Felicia Bernama Narscha Gladys Bijkerk lahir di Enschede pada 30 Juli 1971, sedangkan ayahnya Victor de Zeeuw, lahir di Voorburg pada 13 Oktober 1962.
Klub DSVP Pijnacker menjadi rumah pertama bagi Felicia untuk memulai karier sepak bola saat berusia 10 tahun. Setelah menghabiskan empat musim (2016 -2020) bersama klub itu, ia kemudian berlabuh ke ADO Den Haag pada musim 2020/2021 dan bermain Bersama tim U-14.
Pada musim 2021/2022 pemain dengan postur tinggi 170 cm dan berat 60 kg itu dipromosikan ke tim U-16 dan berlanjut ke tim U-17. Kemudian pada musim 2023/2024, ia kembali dipromosikan ke tim U-19 hingga saat ini bermain dengan tim senior ADO Den Haag di level 1 Belanda.
2. Iris Joska de Rouw
Iris Joska de Rouw lahir di Rotterdam, Belanda, pada 21 April 2005. Pemain berusia 20 tahun itu kini membela klub Sparta Rotterdam dengan posisi bermain sebagai penjaga gawang.
Pemain berpostur tinggi 174 cm dan berat 68 kg itu memiliki keturunan Indonesia dari darah ibunya, di mana neneknya bernama Christina Salomonson, lahir di Lumajang, Jawa Timur, pada 17 Januari 1949. Ibu dari Iris bernama Brigitte Antoinette Pacherin van der Heijen, lahir di Geldrop pada 27 Juli 1973, sedangkan ayahnya Richard Theodorus Gerardus Lambertus de Rouw lahir di Zevenaar pada 21 April 1969.
Iris mengawali karier sepak bola usia muda di Youth Sparta Rotterdam saat berusia 14 tahun dan menghabiskan tiga musim (2019 - 2022) bersama tim muda klub. Ia dipromosikan ke tim senior pada musim 2022/2023 hingga saat ini.
Baca juga: Dua tim putri wakili Indonesia di turnamen sepak bola usia muda terbesar se-Asia
3. Isa Guusje Warpas
Isa Guusje Warps lahir di Veldhoven, Belanda, pada 3 Juni 2005. Pemain berusia 19 tahun yang bisa bermain sebagai penyerang sayap kiri dan penyerang tengah kini bermain untuk klub NAC Breda.
Isa memiliki keturunan Indonesia dari darah ayahnya yang memiliki ibu bernama Fhilhomena Wilma Satine Rouschop yang lahir di Padang, Sumatera Utara, pada 30 Desember 1949.
Ayah Isa bernama Aschwin Arnoldus Jacobus Maria Warps, lahir di Delft pada 18 April 1971, sedangkan ibunya bernama Irena Pauline Maria van Ballegoij yang lahir di Tilburg pada 4 Agustus 1972.
Isa memulai karier sepak bola usia muda di De Ball Schoppen Academy saat berusia 9 tahun dan menghabiskan tiga musim dari 2014 - 2017. Pada musim 2017/2018, ia pindah ke klub Belanda yaitu FC Eindhoven dan bergabung dengan tim muda klub tersebut.
Setelah menghabiskan dua musim sejak bergabung dengan FC Eindhoven pada musim 2018/2019, ia pindah ke klub RKSV Nuenen dan hanya bertahan satu musim. Kemudian, pada musim 2022/2023, ia pindah untuk bermain bersama klub asal Belgia KRC Gend Ladies (level 1 Belgia) dan bergabung dengan tim senior hingga akhir musim 2023/2024.
Pada musim 2024/2025, pemain dengan postur tinggi 176 dan berat 65 kg itu kembali berlabuh ke klub level 1 Belanda NAC Breda.
Baca juga: Timnas Putri Indonesia siapkan skuad kuat untuk laga Krusial vs Arab Saudi
4. Emily Julia Frederica Nahon
Emily Julya Frederica Nahon lahir di Oegtgeest, Belanda, pada 17 Mei 2007. Pemain berusia 18 tahun yang bermain sebagai bek tengah dan bisa menjadi gelandang bertahan itu, saat ini memperkuat tim ADO Den Haag.
Emily merupakan pesepak bola yang memiliki keturunan Indonesia dari darah ayahnya yang memiliki ibu bernama Julie Andrette Margot Rancuret yang lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 29 April 1949. Ayah Emily bernama Vncent Rudolf Nahon, lahir di S-Gravenhage pada 11 Januari 1974 dan ibunya bernama Martine Alexandra Fluitsma yang lahir di Uitgeest pada 26 Juni 1977.
Pemain berpostur tinggi 174 cm dan berat 65 kg itu memulai karir sepak bola usia muda di Youth ADO Den Haag saat berusia 14 tahun dan langsung bermain di tim U-16 mereka pada 2021 - 2023.
Pada musim 2023/2024, Emily dipromosikan ke tim U-19 ADO Den Haag (level 1 Belanda) dan kerap kali bermain di tim senior.
Baca juga: Piala Pertiwi, upaya PSSI tingkatkan ekosistem grassroots sepak bola putri
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Profil empat calon pemain naturalisasi timnas putri