Gunungkidul, DIY (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Fashion Show on the Street sebagai upaya mewadahi kreativitas desainer maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah batik dengan menampilkan beragam produknya.

"Ini bukan hanya sekadar peragaan busana, melainkan ruang ekspresi kreatif bagi desainer, model dan pelaku UMKM untuk menampilkan karya batik di ruang terbuka, sehingga lebih dekat dan merakyat," kata Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwotopada saat kegiatan tersebut di Gunungkidul, DIY, Kamis.

Wabup mengatakan kegiatan dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional tersebut juga sebagai upaya pemerintah daerah dalam melestarikan sekaligus mengembangkan batik sebagai warisan budaya bangsa.

Baca juga: Generasi muda didorong kenali batik melalui teknik sederhana

"Batik bukan hanya identitas budaya, namun punya peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Jadi, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang promosi dan pemasaran produk lokal Gunungkidul," katanya.

Pada kesempatan itu, Wabup Joko memberikan apresiasi kepada 50 desainer, termasuk siswa SMK Tata Busana, serta 50 model yang memperagakan karya batik.

Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada para pelaku UMKM serta perajin batik.

Baca juga: Pentingnya kekayaan intelektual bagi UMKM Batik di Era Digital

"Semua masyarakat yang terlibat dalam Gebyar Batik, Ayo Membatik, Bazaar UMKM, dan Pasar Murah saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang besar," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Gunungkidul Supartono mengatakan kegiatan Fashion Show on the Street diikuti 35 desainer dengan tema bebas, sehingga pakaian yang diperagakan juga bisa yang dipakai sehari-hari.

"Kami juga melibatkan para siswa SMK di Kabupaten Gunungkidul untuk turut serta. Karena, kami ingin generasi muda ikut berkreasi sekaligus mencintai batik sejak dini," katanya.

 


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2025