Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar Festival "Loakarta" Barang Antik, Unik, dan Kreatif pada 18-22 Oktober 2025 untuk membangkitkan kembali Pasar Klitikan, Pakuncen yang telah lama mati suri.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani, di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan festival ini menjadi langkah konkret untuk menghidupkan kembali suasana pasar yang sempat berjaya pada 2018-2020.

"Festival Loakarta ini menjadi jawaban dari keberadaan Pasar Klitikan Pakuncen yang sejak beberapa tahun belakangan mati suri. Kami menghadirkan pedagang barang kuno untuk menarik perhatian para pecinta barang antik, khususnya anak muda, agar suasana di sini hidup kembali seperti masa jaya dulu," ujar dia.

Festival yang berlangsung selama lima hari itu diikuti oleh 250 pedagang barang antik.

Selain pasar kreatif, gelaran itu turut diramaikan dengan pemutaran bioskop lawas oleh Jogja Asian Film Festival (JAFF) dan panggung rakyat.

Menurut Veronica, festival itu mendapat dukungan penuh dari Komisi B DPRD Kota Yogyakarta serta komunitas anak muda yang menjadi pemantik inisiatif Dinas Perdagangan untuk menghidupkan ikon wisata baru Kota Yogyakarta tersebut.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Hermawan menekankan pentingnya menjaga karakter Pasar Klitikan agar tetap menjadi tempat jual beli barang loak dan antik di Kota Gudeg.

Sesuai dengan namanya, klitikan (klithikan) apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bermakna barang bekas.

"Kalau kita bicara pasar klitikan, ya memang seharusnya barang loak, barang antik yang dijual. Kalau di sini dijual barang baru, berarti 'shopping center' namanya. Jadi jangan asal menampung sesuatu yang bukan pada tempatnya. Suasana dan perasaan romantisme itu yang kita jual," ujarnya lagi.

Wawan mengajak masyarakat dan pengelola pasar menata kembali kawasan tersebut agar menjadi ruang ekonomi yang hangat dan khas, tanpa kehilangan jati diri sebagai pasar loak.

Ia berharap kebangkitan Pasar Klitikan dapat menggerakkan ekonomi lokal sekaligus menarik wisatawan.

Kocok, konseptor Festival Loakarta, menyebut kegiatan itu direncanakan digelar setiap tiga bulan sekali dengan melibatkan berbagai komunitas anak muda.

"Pembukaannya dicoba lima hari dulu. Rencananya tiga bulan sekali kami adakan lagi, supaya suasananya tetap hidup dan menarik bagi komunitas serta generasi muda," ujarnya.


Pewarta : Luqman Hakim/Amalia Melati Qurrota Ayuni
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025