Chelsea akan hadapi Barcelona setelah singkirkan Benfica

id Chelsea akan hadapi

Chelsea akan hadapi Barcelona setelah singkirkan Benfica

Liga Champions Eropa (Foto iwakbiroe.files.wordpress.com)

London (ANTARA/AFP Jogja) - Chelsea berhasil selamat dari detik-detik akhir yang menegangkan saat menghadapi Benfica yang bermain dengan sepuluh pemain, untuk meraup kemenangan 2-1 pada pertandingan kedua perempat final Liga Champions, dan akan menghadapi sang juara bertahan, Barcelona, pada semi final.

Pasukan Roberto Di Matteo menjadi favorit untuk mencapai semifinal setelah menang 1-0 pada pertandingan pertama di lisbon, namun mereka perlu bekerja keras sebelum memastikan kemenangan agregat 3-1 di Stamford Bridge pada Rabu waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.

Eksekusi penalti Frank Lampard pada babak pertama serta kartu merah untuk kapten Benfica, Maxi Pereira, sebelum turun minum, semestinya membuat Chelsea mengendalikan pertandingan sepenuhnya.

Namun penampilan Si Biru yang jauh dari meyakinkan, serta gol telat melalui sundulan Javi Garcia, membuat publik tuan rumah cemas, sebelum Raul Meireles mengunci kemenangan pada masa injury time.

Chelsea kini dapat menatap pertandingan berat lainnya melawan rival lama, Barca, yang meraih kemenangan kontroversial atas Si Biru pada semifinal kompetisi antar klub terelit Eropa tersebut pada 2009.

Itu adalah pertemuan terkini dari sejarah pertemuan panjang di antara kedua klub, dan semifinal keenam Chelsea dari sembilan tahun terakhir jelas terlihat akan menyalakan kembali api permusuhan.

Bagaimanapun, anak-anak asuh Di Matteo perlu meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan peluang serta memperbaiki rapuhnya pertahanan, jika mereka ingin menekuk Barca dan meraih satu tempat pada partai final di Muenchen.

Gol telat Salomon Kalou pada pekan lalu telah membuat Chelsea memimpin, dan mereka mendapat dorongan moral dengan cederanya gelandang inti Benfica, Jardel, dan Luisao, sehingga pelatih Jorge Jesus harus memainkan Garcia untuk mengisi lini tengahnya.

Di Matteo sebelumnya telah mengingatkan Chelsea terhadap bahaya rasa puas, ketika Benfica selalu mencetak gol pada pertandingan tandang mereka di Eropa musim ini.

Dan itu seperti masukan yang bagus di saat Benfica, yang bermain lebih agresif dibanding saat pertandingan pertama, menyerang sejak menit-menit pertama dan memaksa Lampard dan John Terry memblok bola di tepi kotak penalti.

 Chelsea berhasil mencetak gol ketika sepakan rendah Juan mata gagal dihentikan kiper Artur, namun ia sudah lebih dulu berada dalam posisi offside.

Benfica telah mendapat peringatan, namun rapuhnya lini pertahanan mereka terekspos pada menit ke-21, dan Ashley Cole mengambil keuntungan atas hal itu.

Cole berlari memasuki kotak penalti dengan pengaturan waktu yang sempurna, meski sentuhan pertamanya sedikit keras, bek kiri ini menimbulkan kepanikan bagi Garcia yang kemudian melakukan benturan keras dan membuat Cole terjatuh.

Wasit Damir Skomina menunjuk titik putih, dan Lampard, yang melakukan penampilan ke-550nya untuk Chelsea, berhasil mengeksekusi penalti dengan sempurna.

Benfica nyaris menyamakan kedudukan, ketika Terry berhasil menggagalkan tembakan Oscar Cardozo setelah tim tamu mendapat tendangan bebas.

Namun harapan Benfica untuk dapat kembali bangkit mendapat pukulan keras ketika Pereira, yang sebelumnya telah mendapat kartu kuning karena berdebat mengenai penalti, mendapatkan kartu kuning kedua karena melanggar keras John Obi Mikel pada menit ke-40.

Benfica membutuhkan gol cepat pada babak kedua untuk membuka peluang, dan mereka hampir mendapatkannya ketika tembakan melengkung Cardozo dapat dihentikan dengan brilian oleh Cech.

Tim Di Matteo semestinya dapat memperbesar keunggulan, ketika Ramires gagal mengonversi umpan silang Kalou dari jarak dekat.

 Torres dan Mata memiliki kesempatan untuk menyudahi perlawanan Benfica, namun mereka tidak mampu melakukan penyelesaian sempurna. Kemudian, terdapat momen yang menjadi perhatian publik tuan rumah ketika kapten Terry ditarik keluar, untuk digantikan Gary Cahill.

Keluarnya Terry menimbulkan lubang di lini belakang Chelsea, dan pemain pengganti, Yannick Djalo, dua kali mendapat peluang melalui tembakan dan sundulan.

Kalou kembali mendapat peluang yang dapat digagalkan Artur, namun Garcia membuat Chelsea cemas di menit-menit akhir ketika ia yang tidak terkawal, melepaskan tandukan jarak dekat untuk menaklukkan Cech, dari tendangan penjuru pada menit ke-85.

Rasa cemas Chelsea semakin terlihat, namun pemain pengganti Raul Meireles mengakhiri kebangkitan Banfica ketika ia melesak ke depan, dan menembakkan tembakan dari luar kotak penalti yang tidak mampu dihalau Artur.  

(H-RF)