"Asy-Syifa" peringati Hari Kartini bersama buruh gendong

id asy-syifa peringati hari kartini

"Asy-Syifa" peringati Hari Kartini bersama buruh gendong

Buruh gendong (Foto antaranews.com)

Yogyakarta, 18/4 (ANTARA) - Tempat Pendidikan Al Quran Asy-Syifa Sidorejo, Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memperingati Hari Kartini 2012 bersama ibu-ibu buruh gendong Pasar Gamping.

"Dalam acara yang diberi nama `Kartini-an TPA Asy-Syifa-Buruh Gendong` atau `Kartini-an A-BG` itu, para santriwati dan ustadzah akan berkolaborasi dengan buruh gendong melakukan dramatisasi petikan surat Kartini," kata Direktur Tempat Pendidikan Al Quran (TPA) Asy-Syifa Sidorejo, Asnan Wiharno di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, petikan surat yang dibacakan adalah surat Kartini yang dikirimkan kepada Tuan EC Abendanon pada 17 Agustus 1902. Surat itu dipilih karena merupakan salah satu surat yang menguak sisi lain sosok RA Kartini, yakni seorang muslimah sejati, yang menjadikan Al Quran sebagai inspirasi perjuangannya.

"Saat putus asa dalam perjuangannya, Kartini ternyata kembali menemukan semangatnya setelah mempelajari Al Quran. Cucu tiri Kartini mencatat, Kartini sangat terkesan kata-kata `Minazh-Zhulumaati ilan Nuur`, yang berarti dari gelap kepada cahaya," katanya.

Ia mengatakan kata-kata tersebut terdapat dalam Surat Al-Baqarah 257. Dalam banyak suratnya sebelum wafat, Kartini sering mengulang kalimat "dari gelap kepada cahaya", seperti tercantum dalam surat Al Baqarah itu.

"Kartini menerjemahkan kata-kata tersebut dengan bahasa Belanda, yakni `Door Duisternis Tot Licht. Oleh Armijn Pane, kata-kata itu diterjemahkan `Habis Gelap Terbitlah Terang`, yang kemudian menjadi judul buku berisi surat-surat Kartini," katanya.

Selain dramatisasi surat Kartini, dalam acara tersebut juga akan dipertontonkan penampilan rebana dari ibu-ibu buruh gendong. Setelah itu, mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan testimoni atau pandangan mereka terkait sosok dan perjuangan RA Kartini.

"Pandangan dari buruh gendong tersebut dipandang menarik, karena selama ini pernyataan tentang Kartini lebih banyak disampaikan oleh tokoh-tokoh wanita, baik pejabat, pengusaha, politikus maupun artis," katanya.

Ia mengatakan acara lain yang juga diharapkan mampu meramaikan suasana adalah pembacaan puisi berjudul "Bagaimana Kami juga Bisa Menerangi" oleh dua santriwati TPA Asy-Syifa Sidorejo. Puisi itu bercerita tentang keinginan para kartini kecil masa kini untuk selalu menjadikan perjuangan Kartini sebagai inspirasi.

"Mereka berterima kasih kepada Kartini, bukan karena emansipasi, seperti didengungkan banyak orang, tetapi karena telah memberi inspirasi," katanya.

Dalam acara tersebut juga akan digelar lomba mewarnai bertema Kartini, yang diharapkan bisa diikuti ratusan santri dan santriwati dari berbagai TPA dan TK di wilayah Sidorejo. Kegiatan itu akan digelar di TPA Asy-Syifa Sidorejo pada 19 April 2012.

"Selain penghargaan terhadap pahlawan bangsa, acara tersebut juga untuk meningkatkan keimanan dan pemahaman agama para santri dan santriwati TPA Asy-Syifa Sidorejo, terutama terkait kecintaan terhadap kitab suci agama Islam, yakni Al Quran, seperti pernah dilakukan RA Kartini sebagai seorang muslimah sejati," katanya. (U.B015)