Yogyakarta jadi percontohan revitalisasi angkutan umum

id diy pionir angkutan

Yogyakarta  jadi percontohan revitalisasi angkutan umum

Bus Trans Jogja (ant/istw)

Jogja (ANTARA Jogja) - Daerah Istimewa Yogyakarta dapat menjadi percontohan kota lain dalam melakukan revitalisasi angkutan umum perkotaan, kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.

"Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi yang pertama di Indonesia yang memiliki program e-ticketing sebagai upaya mewujudkan kemudahan para penumpang dalam pembayaran menggunakan transportasi bus Trans-Jogja," katanya di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia saat meluncurkan aplikasi e-ticketing Trans-Jogja, DIY bisa dijadikan semangat atau suatu gerakan pembaruan untuk merevitalisasi angkutan umum perkotaan menjadi gerakan yang menasional dan bisa diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

"Saya menyampaikan rasa penghargaan yang setinggi-tingginya dan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY yang telah menjadi yang pertama dalam memiliki program e-ticketing," katanya.

Ia mengatakan, revitalisasi transportasi angkutan umum perkotaan perlu dilakukan, karena di sektor itu masa depan kota berada. Transportasi tidak bisa menggantungkan pada mobilitas yang hanya berdasarkan pada mobil pribadi," katanya.

"Sistem itu adalah sarana untuk menjawab ketidakmampuan dari sarana transportasi angkutan umum untuk menjawab mobilitas dari warga perkotaan," kata Bambang.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, transportasi mempunyai peran kunci dalam menggerakan perekonomian. Namun, dengan adanya kesalahan managemen lalu lintas dapat menghambat kegiatan ekonomi dan menimbulkan permasalahan lingkungan.

"Hal itu disebabkan belum optimalnya sistem jaringan lalu lintas dan moda transportasi sebagai solusi yang konprehensif," katanya.

Menurut dia, kondisi itu diperparah oleh adanya jumlah kendaraan pribadi yang jauh lebih banyak daripada kendaraan umum.

"Dengan kata lain kapasitas jalan yang dipakai oleh kendaraan pribadi jauh melebihi kapasitas jalan yang dipakai oleh kendaraan umum, yang diperkirakan bisa menyerap hampir sekitar 1,75 kali penumpang kendaraan pribadi," katanya.

Ia mengatakan, jika ingin menciptakan kota yang beradab, maka perlu adanya kebijakan yang radikal dalam membenahi sistem transportasi. Jika ingin mencerahkan lingkungan perkotaan, maka dibutuhkan prioritas dalam pembangunan sektor yang ramah lingkungan dan populis.

"Yogyakarta yang terkenal dengan predikat kota budaya, pendidikan, dan pariwisata sudah selayaknya memiliki sistem transportasi terpadu, tertata baik, dan berkelanjutan. Salah satunya dengan dukungan sarana transportasi angkutan umum cepat, seperti Trans-Jogja," katanya.

Menurut dia, e-ticketing dimaksudkan sebagai upaya mempermudah akses layanan Trans-Jogja bagi para pengguna layanan yang notabene nasabah perbankan melalui penggunaan produk uang elektronik. Dengan adanya fitur tambahan itu diharapkan akan menguntungkan pemegang uang elektronik.

"Selain itu, sebagai sarana untuk mendekatkan pelayanan pada masyarakat agar dapat memperoleh kartu uang elektronik di kantor perbankan terdekat yang telah bekerja sama dengan Trans-Jogja atau di lokasi lain yang telah ditunjuk oleh bank penyedia uang elektronik tersebut," katanya.

Aplikasi uang elektronik yang diluncurkan ada tiga jenis produk, yakni dari Bank BRI diberi nama Brizzi, Bank BCA bernama Flass, dan Bank Mandiri dengan nama Mandiri Prabayar.

(B015)