Sirkuit BMX Gembira Loka tidak berfungsi maksimal

id sirkuit bmx yogya

Sirkuit BMX  Gembira Loka tidak berfungsi maksimal

sepeda BMX ( antaranews.com)

Jogja (ANTARA Jogja) - Sirkuit sepeda BMX di kompleks Kebun Raya Kebun Binatang Gembira Loka dinilai oleh Komisi C DPRD Kota Yogyakarta tidak berfungsi maksimal dengan jarangnya fasilitas itu digunakan untuk menyelenggarakan kejuaraan.

"Sangat disayangkan, fasilitas yang dibangun dengan dana tidak sedikit itu tidak bisa dimanfaatkan maksimal," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Zuhrif Hudaya di Yogyakarta, Kamis.

Zona yang dinamai Gembira Loka Zoo 3C`s (cross, cycle circuit) tersebut dibangun dengan total dana mencapai Rp1,3 miliar yang dibangun dalam dua tahap menggunakan hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta 2008 dan 2009.

Zuhrif menengarai, tidak maksimalnya pemanfaatan sirkuit sepeda BMX tersebut salah satunya disebabkan pengelola yang kurang membuka akses untuk masyarakat umum.

"Tempat tersebut justru terkesan sebagai tempat yang eksklusif karena tertutup pagar tinggi sehingga tidak semua orang bisa menggunakan tempat tersebut," katanya.

Sejak diluncurkan pada 2010, fasilitas olah raga sepeda BMX yang diklaim telah memenuhi standar internasional tersebut baru satu kali digunakan untuk penyelenggaraan kejuaraan BMX.

Oleh karena itu, lanjut Zuhrif, pengelola perlu didorong agar bisa lebih bersikap terbuka kepada masyarakat umum yang memiliki keinginan untuk bisa memanfaatkan sarana yang ada itu.

"Dengan demikian, tujuan pembangunan tempat tersebut, yaitu menjaring bibit-bibit baru di cabang olah raga sepeda dan penyediaan fasilitas untuk penggemar olah raga sepeda bisa tercapai," katanya.

Sementara itu, Manajer Marketing Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yoseph Kurniawan tidak menampik apabila pemanfaatan sirkuit BMX bertandar internasional tersebut kurang maksimal.

"Di Yogyakarta, juga cukup jarang ada kegiatan yang kejuaraan BMX, sehingga itu menjadi salah satu sebab tidak maksimalnya pemanfaatan sirkuit yang ada," katanya.

Ia menambahkan, telah melakukan berbagai upaya agar fasilitas tersebut bisa digunakan maksimal, salah satunya adalah mengundang Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) DIY dan Pengurus Cabang ISSI Yogyakarta untuk memanfaatkan sirkuit itu.

"Masyarakat umum bisa memanfaatkan fasilitas tersebut dengan membayar uang sewa. Sedang untuk Pengurus ISSI atau KONI yang akan menggunakan sirkuit itu hanya perlu mengirimkan surat pemberitahuan," katanya yang setuju apabila promosi sirkuit tersebut perlu dilakukan.

(E013)