Chelsea sanjung keajaiban Liga Champions

id chelsea sanjung keajaiban

Chelsea sanjung keajaiban Liga Champions

Chelsea (Foto chelseafc.com)

Muenchen (ANTARA/AFP Jogja) - Didier Drogba menegaskan bahwa Chelsea tidak pernah berhenti mempercayai bahwa mereka sudah menjuarai Liga Champions, setelah ia melakukan eksekusi pada adu penalti yang  menegangkan untuk mengalahkan Bayern Muenchen.

Sundulan Drogba membuat Chelsea dapat menyamakan kedudukan pada final yang dilangsungkan Sabtu waktu setempat untuk memaksa pertandingan dilanjutkan dengan babak tambahan waktu, sebelum hampir menghancurkan impian rekan-rekan setimnya dengan pelanggaran tidak perlu terhadap Franck Ribery yang membuat kubu Bayern mendapat hadiah penalti.

Namn eksekusi mantan pemain sayap Chelsea, Arjen Robben, dapat digagalkan kiper Petr Cech, sehingga skor tetap imbang 1-1 di akhir babak tambahan waktu.

"Kami tidak pernah menyerah sampai akhir. Ini menakjubkan. Ini sudah tertulis, ini sudah sangat lama," kata penyerang veteran, Drogba.      
  
"Kami telah banyak berusaha untuk beberapa tahun terakhir. Terdapat semangat besar di klub, kami tidak pernah menyerah hingga akhir. Bahkan jika mereka mencetak gol melalui penalti di masa tambahan waktu, Juan Mata berkata bahwa kami bisa mendapat gol lain. Kami semua percaya."
  
Bek Chelsea, Ashley COle, menambahi, "Kami semestinya kalah pada pertandingan ini, dengan banyaknya kesempatan yang mereka miliki."
  
"Setelah kami kalah di Napoli (pada babak 16 besar), kami berpikir jika kami dapat mengalahkan mereka di kandang, kemudian kami memiliki kebenruntungan, dan kami dapat memenangi turnamen ini."
  
"Bahkan ketika Robben gagal memasukkan penalti, kami tetap berpikir kami memiliki waktu untuk mendapatkan gol lainnya, dan dengan Petr Cech di gawang, kami tahu apa yang dapat kami lakukan."
  
Kapten Chelsea John Terry yang mendapat sanksi larangan bermain untuk final setelah ia menerima kartu merah pada semi final melawan Barcelona, menyanjung pelatih sementara, Roberto Di Matteo, yang telah mengubah peruntungan klub setelah pemecatan Andre Villas-Boas.

"Ini adalah sesuatu yang kami inginkan, dan dinginkan pemilik, dan Robbie (Di Matteo) luar biasa. Kami telah memenangi Piala FA dan Liga Champions, dan ia tidak dapat melakukan lebih baik dari ini," kata Terry.  
  
"Ini adalah (pertandingan) lakukan atau mati, memenangi kompetisi ini atau kami tidak akan berada di sana untuk beberapa tahun ke depan, dan itu cukup untuk memotivasi kami."
  
Cech juga memainkan peran penting bagi kemenangan ini, dengan menggagalkan penalti Robben di masa tambahan waktu, sebelum mengantisipasi eksekusi Ivica Olic dan menepis sepakan Bastian Schweinsteiger.

Ini juga merupakan satu bentuk kelegaan setelah Chelsea kalah adu penalti di final 2008 dari Manchester United, di Moskow.

"Saya pikir Roberto telah cukup berbuat untuk mendapatkan pekerjaan itu, namun sekarang semua tergantung pada dewan untuk mengambil keputusan," kata Cech.  

Ia menambahi, "Ketika kami kalah adu penalti dari Manchester United di Moskow, mungkin artinya saat itu bukan momen kami. Namun sebagai pemain anda berharap anda memiliki kesempatan yang sama untuk bermain di final."
  
Frank Lampard juga memuji Di Matteo, yang masih harus menunggu apakah dirinya akan diangkat menjadi pelatih permanen.

"Ia adalah salah satu yang kami inginkan, ia brilian. Kami tidak dapat meminta lebih untuk apa yang telah ia lakukan," kata Lampard.

"Sekali kami kembali ke permainan, terdapat perasaan bahwa itu akan datang pada kami. Itu tidak indah dan kami perlu menggalinya. Kami merasa ada sedikit percampuran perasaan di pertandingan ini, namun kami mendapatkan hasilnya."
  
Kekalahan ini membuat Bayern, yang sempat unggul pada menit ke-83 melalui gol Thomas Mueller, gagal meraih trofi Eropa kelimanya.

"Kami gagal memanfaatkan begitu banyak peluang," aku pelatih Jupp Heynckes. "Kami bermain baik secara keseluruhan, dan menguasai bola."
  
"Namun kami tidak tahu bagaimana mengekspolitasi banyak kesempatan kami dan anda harus menggunakannya atau anda akan dihukum."

(H-RF)