"Ekspedisi Lereng Merapi" sukses diikuti sembilan negara

id eksedisi lereng merapai

"Ekspedisi Lereng Merapi" sukses diikuti sembilan negara

kawasan lereng Gunung merapi (Foto Antara/Wahyu Putro)

Sleman (ANTARA Jogja) - Jelajah Wisata "Ekspedisi Lereng Merapi" yang berlangsung Minggu (24/6) berlangsung sukses dan diikuti lebih dari 1.000 peserta termasuk 13 peserta asing dari sembilan negara.

"Kegiatan jelajah wisata trekking menyusuri kawasan kaki Gunung Merapi di Kabupaten Sleman ini dapat berlangsung sukses sesuai yang diharapkan, bahkan animo peserta sangat besar sehingga kami hanya membatasi peserta hanya 1.000 orang saja," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman Untoro Budiharjo, Selasa.

Menurut dia, sebanyak 13 peserta asal mancanegara turut menyemarakkan event yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, di kawasan wisata Kaliurang Sleman Yogyakarta.

"Ke 13 peserta asing tersebut berasal dari Gambia, Papua Nugini, Perancis, Bangladesh, Mesir, Fiji, Vietnam, Lesotho dan Turki," katanya.

Ia mengatakan, keikutsertaan peserta manca negara merupakan bukti bahwa merekapun memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap objek wisata di Sleman.

"Meskipun harus menjalani jalur trekking sepanjang delapan kilometer, peserta mancanegara tetap antusias dan terkesan dengan kawasan objek wisata Kaliurang dan sekitarnya yang berada di lereng Gunung Merapi bagian selatan," katanya.

Untoro mengatakan, sedangkan untuk peserta domestik cukup merata berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Sleman dan Yogyakarta, bahkan banyak pula yang berasal dari kabupaten dan kota di luar daerah.

"Seluruh peserta terkesan antusias dalam menjalani jalur trekking jelajah wisata tersebut," katanya.

Ia mengatakan, panitia sempat menolak ratusan calon peserta yang mendaftar saat-saat terakhir menjelang pelaksanaan.

"Kami menyampaikan permintaan maaf kepada calon peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini namun tidak memperoleh kesempatan. Hal tersebut dikarenakan fasilitas yang disediakan panitia hanya diperuntukkan bagi 1.000 peserta saja," katanya.

Meskipun demikian, kata dia, ternyata menurut informasi cukup banyak peserta trekking wisata yang tidak tercatat di panitia, mereka memang tidak memperoleh fasilitas dari panitia namun mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga akhir untuk berwisata serta melihat jalur trekking yang luar biasa pemandangannya.

"Mereka dapat melihat secara langsung kondisi pascaerupsi Merapi 2010 yang masih tersisa hingga saat ini, tepatnya di ruas jalur Bukit Gandok - Pasiran - Pronojiiwo," katanya.



(U.V001)