Yogyakarta siapkan manual rujukan kehamilan hingga persalinan

id pemkot

Yogyakarta siapkan manual rujukan kehamilan hingga persalinan

Pemda Kota Yogyakarta (Istimewa)

Jogja (ANTARA Jogja) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyiapkan manual terkait rujukan kehamilan hingga persalinan di puksesmas dan rumah sakit sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan bayi.

"Dengan adanya manual ini, diharapkan penanganan kehamilan hingga persalinan dan bayi baru lahir bisa dilakukan dengan lebih baik sehingga menurunkan risiko kematian bayi atau ibu saat melahirkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tuty Setyowati di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, manual tersebut akan menjadi panutan bagi tiga puskesmas di Kota Yogyakarta yang memberikan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) dan juga rumah sakit yang memberikan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK).

Ketiga puskesmas di Kota Yogyakarta yang saat ini memberikan layanan PONED adalah Puskesmas Jetis, Mergangsan dan Tegalrejo, sedangkan sejumlah rumah sakit yang memberikan layanan PONEK adalah RS Jogja, RS Ludira Husada, RS DKT, RS Bethesda, RS Happy Land, RS Hidayatullah, dan sejumlah rumah bersalin.

"Dengan manual tersebut, masing-masing puskesmas dan rumah sakit mengetahui tugas dan kewajiban yang harus dilakukan saat menangani kehamilan dan persalinan," katanya.

Tuty mencontohkan, selama kehamilan, calon ibu tersebut akan memperoleh pengecekan kesehatan. Dari pengecekan kesehatan tersebut akan diketahui sejumlah risiko yang dihadapi ibu hamil tersebut.

"Dokter kemudian dapat menyarankan agar ibu hamil tersebut bisa melahirkan di puskesmas atau harus melahirkan di rumah sakit yang memiliki sarana dan prasarana lebih lengkap karena risiko yang dihadapi lebih besar," katanya.

Begitu pula saat seorang ibu yang akan melahirkan harus dirujuk ke rumah sakit. "Jangan sampai rumah sakit yang dirujuk tersebut justru menolak ibu hamil ini, atau justru tidak ada dokter yang menanganinya," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta hingga Juni, tercatat ada dua ibu yang meninggal saat melahirkan, sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 11 ibu yang meninggal saat melahirkan.

"Ini juga merupakan upaya kami untuk bisa mencapai target pembangunan milenium pada tahun 2015, yaitu 102 kematian ibu per 100.000 kelahiran," katanya.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta berharap manual tersebut sudah bisa diimplementasikan secara penuh pada tahun 2013.

"Kami juga sudah meminta wali kota untuk bisa memimpin pernyataan komitmen bersama terkait dengan rujukan ibu hamil dan persalinan ini," katanya.

(E013)