Pedagang "tiban" Pasar Imogiri akan ditertibkan

id pasar tradisional

Pedagang "tiban" Pasar Imogiri akan ditertibkan

Ilustrasi pasar tradisional di Yogyakarta (Foto Dok. ANTARA)

Jogja (ANTARA Jogja) - Pedagang "tiban" atau dadakan di  pasar tradisional Imogiri,  Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan ditertibkan agar tidak mengganggu kenyamanan di pasar.

"Memasuki  Ramadhan pasti dijumpai kasus seperti banyaknya pedagang tiban,sehingga akan kami atur dan tata supaya tidak mengganggu pasar," kata Lurah Pasar Imogiri Bantul Suharsono di Bantul, Minggu.

Menurut dia, setiap menjelang hari raya di sejumlah tempat di Pasar Imogiri terdapat pedagang tiban, padahal seharusnya tempat tersebut bebas hambatan dari keberadaan pedagang.

"Biasanya para pedagang tiban itu menjual pakaian dan barang pecah belah. Kami tidak bisa mengusir begitu saja, karena masih ada toleransi, cukup ditertibkan saja, karena ini juga menyangkut kebutuhan ekonomi," katanya.

Ia mengatakan, untuk itu pihak pasar menerjunkan sembilan tenaga keamanan untuk mengatur keberadaan pasar tiban yang diprediksi marak pada bulan Ramadhan hingga menjelang Lebaran 1433 Hijriyah ini.

"Mudah-mudahan bisa diminimalkan agar tidak mengganggu aktivitas jual-beli di pasar, apalagi Pasar Imogiri juga telah menjadi percontohan sebagai pasar sehat, kami harus pertahankan," katanya.

Menurut dia, sebagian besar pedagang tiban itu bukan berasal dari warga Bantul, akan tetapi berasal dari daerah lain seperti dari Purworejo yang sedang mencari nafkah di Bantul dan sekitarnya.

Ia mengatakan, Pasar Imogiri merupakan pasar tradisional harian yang bangunan fisiknya telah direnovasi pada 2009 yang bersumber dari APBD Provinsi DIY, karena pasar lama mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi pada 2006 lalu.

"Jumlah pedagang Pasar Imogiri saat ini mencapai 1.200 pedagang yang menempati sebanyak 98 kios dan 38 los. Kita akan terus berupaya menjaga dan memberikan kenyamanan baik kepada pedagang maupun pembeli," katanya.

(KR-HRI)