Jogja (ANTARA Jogja) - Kementerian Negara Lingkungan Hidup melibatkan perguruan tinggi untuk mengembangkan program dan kegiatan inovatif dalam upaya melindungi dan mengelola lingkungan hidup.
"Berbagai program dan kegiatan inovatif yang telah dikembangkan diharapkan terus ditingkatkan, di antaranya `Green Province` dan Program Kampung Iklim (Proklim)," kata Menteri Negara (Meneg) Lingkungan Hidup (LH) Balthasar Kambuaya di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia saat mengunjungi Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) Yogyakarta, berbagai langkah nyata untuk keberhasilan pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) telah dilaksanakan.
"Hal itu dilakukan baik melalui program dan kegiatan pemerintah maupun inisiatif dunia usaha dan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan untuk melengkapi langkah nyata mencapai kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah dikembangkan berbagai program dan kegiatan inovatif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk unsur perguruan tinggi.
"Program dan kegiatan inovatif itu merupakan langkah nyata upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dimulai dari tingkat masyarakat paling bawah. Kami berharap mereka dapat berkontribusi dalam upaya menghadapi perubahan iklim," katanya.
Menurut dia, pihaknya memberikan penghargaan dan apresiasi kepada semua pemangku kepentingan yang telah berperan aktif karena perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tidak akan berhasil tanpa peran semua pihak.
"Isu lingkungan hidup semakin hari menjadi isu yang sangat penting untuk ditangani. Persoalan lingkungan hidup masih belum membaik, penanganan perbaikan tidak sebanding dengan peningkatan persoalan lingkungan. Kondisi itu diperparah oleh terjadinya fenomena perubahan iklim," katanya.
Ia mengatakan, dalam rangka menurunkan GRK, Indonesia secara sukarela telah menetapkan target nasional dalam penurunan emisi GRK sebesar 26 persen dari "bussiness as usual" pada tahun 2020. Hal itu tentu akan memberikan kontribusi terhadap penurunan emisi GRK secara global.
"Komitmen secara sukarela dari negara berkembang untuk menurunkan emisi GRK tentu harus menjadi stimulan bagi negara maju untuk meningkatkan komitmennya dalam menurunkan emisi GRK," katanya.
Kunjungan Meneg LH Balthasar Kambuaya ke STTL itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Safari Ramadan 1433 Hijriah.
B015
Berita Lainnya
Tahura Ngurah Rai akan dikunjungi delegasi KTT G-20
Jumat, 3 Desember 2021 5:19 Wib
Menteri LH apresiasi Pemkab ubah bekas tambang
Selasa, 18 April 2017 18:37 Wib
Kementerian LH-DIY kerja sama rehabilitasi hutan
Jumat, 12 Juni 2015 23:38 Wib
Menteri LH: penggunaan bahan kimia terus meningkat
Kamis, 2 Oktober 2014 12:38 Wib
Menteri LH: banjir di Indonesia bencana ekologis
Senin, 20 Januari 2014 12:44 Wib
Menteri LH: kerusakan-sampah masalah utama sungai
Selasa, 5 Maret 2013 13:46 Wib
Menteri LH serahkan hadiah Lomba Foto Satwa
Jumat, 9 November 2012 13:58 Wib
Menteri LH: kerusakan lingkungan meningkat
Sabtu, 8 September 2012 11:40 Wib