Kudus (ANTARA Jogja) - Omzet penjualan sejumlah pedagang beras di pusat perdagangan beras di Pasar Wergu Kudus, Jawa Tengah, pada H-2 Lebaran mengalami lonjakan secara bervariasi.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Wergu Kudus, Mashuri, di Kudus, Jumat menjelaska, omzet penjualannya bisa mencapai 100 persen lebih, karena sejak dua hari terakhir setiap harinya bisa menjual beras hingga 2 ton.
Sebelumnya, kata dia, omzet penjualannya kurang dari 1 ton, bahkan ketika sepi pembeli hanya laku 4 kuintal beras.
Ia memperkirakan, tingginya permintaan beras, salah satunya karena mendekati Lebaran serta harga jual beras juga cukup stabil sejak beberapa hari terakhir.
Untuk stok beras, katanya, hanya tersisa 2,5 ton dan tidak akan ditambah karena khawatir harga jual setelah Lebaran akan turun.
"Stok beras yang ada, akan dihabiskan terlebih dahulu sambil memantau perkembangan harga jual beras di pasaran," ujarnya.
Pernyataan senada juga diungkapkan pedagang beras yang lain, Niswati mengaku, stok beras yang tersedia tidak akan ditambah, karena dikhawatirkan harga jual beras setelah Lebaran akan mengalami penurunan.
Ia mengakui, stok beras yang tersedia mencapai 20 ton yang diperkirakan tidak akan langsung habis dalam jangka tiga hari.
Sedangkan omzet penjualan beras pada pekan ini, katanya, mulai mengalami kenaikan.
Pada Kamis (16/8), katanya, ia mampu menjual beras hingga 9 ton, di banding sebelumnya hanya berkisar antara 2 ton hingga 3 ton.
"Secara bertahap, mendekati Lebaran memang ada kenaikan karena pada awal pekan ini penjualannya bisa mencapai 7 ton, kemudian kemarin naik lagi menjadi 9 ton," ujarnya.
Kenaikan omzet penjualan beras tersebut, katanya, didukung dengan harga jual berbagai jenis beras yang cukup stabil, meskipun mendekati Lebaran.
Beberapa jenis beras yang tidak mengalami perubahan harga selama sepekan terakhir, yakni beras kelas super dijual Rp7.300 per kilogram bramo Rp7.800/kg, wangi poles Rp8.400/kg, sedani Rp7.500/kg, dan gadu Rp7.200/kg.
Kondisi serupa juga terjadi pada beras menir dijual Rp6.300/kg, kelas tengahan Rp6.900/kg, wangi Rp8.200/kg, kelas B Rp7.700/kg, kelas super poles Rp8.000/kg, mentik Rp7.400/kg, organik Rp9.000/kg, bramo poles Rp8.300/kg, dan menir poles Rp6.600/kg.
"Beras ketan yang sebelumnya sempat turun harga, pada pekan ini masih tetap stabil dengan harga Rp9.000/kg," ujarnya.
Sebelumnya, kata dia, beberapa jenis beras seperti beras bramo, sedani, dan menir, sempat mengalami kenaikan harga antara Rp100 hingga Rp300.
Akan tetapi, kata dia, hingga H-2 Lebaran harga jualnya masih tetap stabil dengan harga tinggi.
(KR-AN)
Berita Lainnya
Dinkes Kulon Progo menegur pedagang jual makanan kandung pewarna
Selasa, 9 April 2024 14:35 Wib
Dispar Bantul minta penyedia wisata tak naikkan harga secara tidak wajar
Rabu, 3 April 2024 23:04 Wib
Harga pangan di pasar tradisional Bantul relatif stabil
Rabu, 13 Maret 2024 23:56 Wib
Belum terkelola baik, empat juta pedagang retail tradisional Indonesia
Selasa, 12 Maret 2024 19:31 Wib
KPPU DIY mengingatkan pedagang beras tak ambil untung berlebihan
Selasa, 5 Maret 2024 11:21 Wib
Bantul memastikan stok beras di pedagang pasar cukup meski harganya naik
Minggu, 25 Februari 2024 15:41 Wib
TWC memberi pelatihan pemilahan sampah untuk pedagang di Candi Prambanan
Kamis, 15 Februari 2024 9:30 Wib
Pedagang Tanah Abang ngeluh, biaya retribusi tembus Rp1,4 juta
Kamis, 18 Januari 2024 4:42 Wib