BKPM segera perkenalkan "Tracking System'

id bkpm kenalkan sistem

BKPM segera perkenalkan "Tracking System'

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri (antaranews.com)

Jakarta (ANTARA Jogja) - Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam waktu dekat akan memperkenalkan sebuah sistem yang akan mempermudah investor dalam pengurusan izin ketika investor tersebut akan menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kami telah membuat sistem baru, sistemnya itu namanya 'tracking system'. Sistem ini akan segera kami 'launch' dalam waktu dekat dan akan berfungsi sebagai alat untuk mempermudah perizinan investasi," kata Kepala Badan Koordinasi Penamaman Modal (BKPM) Chatib Basri di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, tracking system ini bertujuan menolong para investor yang ingin berinvestasi di Indonesia sehingga mereka tidak bingung lagi bagaimana masuk ke Indonesia.

Sistem itu, kata dia, tidak jauh berbeda dengan sistem yang telah diterapkan di perbankan karena para investor akan diberikan sebuah Personal Identification Number (PIN) yang berfungsi sebagai username.

"Sistem ini juga memberikan petunjuk terkait dengan izin di Indonesia dan setelah investor masuk ke sistem nanti akan ada proses apakah perizinan mereka berhasil atau tidak," katanya.

Ia menjelaskan, jika seorang investor ingin mengurus perizinan penanaman modal, calon investor itu akan datang ke BKPM untuk mengurus perizinannya.

Setelah daftar di BKPM, lanjut dia, mereka akan mendapatkan PIN untuk mengakses tracking system yang disediakan.

Dalam tracking system itu, akan terdeteksi dan teridentifikasi sejauh mana proses permohonan perizinan yang telah diajukan oleh calon investor, katanya.

"Nanti akan kelihatan sampai di mana permohonan investor itu. Kalau ada masalah, juga dapat teridentifikasi di mana masalah perizinannya. Kalaupun ada yang coba menghambat investor di sistem yang baru ini, juga bisa terlihat," ujarnya.

Dikatakan Chatib Basri, sistem itu bisa diakses melalui smartphone yang juga memberikan kemudahan bagi para investor.

"Yang perlu diingat, BKPM hanya memfasilitasi investor dengan sistem dan peralatan, tetapi lokasi di mana mereka ingin investasi, itu merupakan kebebasan dari investor," katanya menegaskan.

Ia mengungkapkan bahwa tracking system itu akan segera di "launching" akhir tahun ini.

Dengan adanya sistem digital seperti itu, dia berharap tidak akan ada lagi kesulitan yang dialami investor ketika ingin berinvestasi di Indonesia.

"Mudah-mudahan sistem ini merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan investasi tahun depan," katanya.
(T.pso-135)