Cirebon (ANTARA Jogja) - Petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, panen jagung manis di musim kemarau, mengingat tanaman tersebut potensial dikembangkan di lahan tadah hujan.
Marto, seorang petani di Cikulak Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon , Sabtu mengatakan, memanfaatkan lahan tadah hujan sejumlah petani tanam jagung, kini mereka mulai panen.
"Kualitas jagung manis hasil petani Pantura mampu bersaing dengan pemasok daerah lain, sehingga menguntungkan mereka,"kata Marno.
Lahan tadah hujan, hanya bisa ditanami padi musim penghujan sedangkan kemarau sering gagal panen akibat kekeringan, petani Pantura menyiasatinya dengan tanam jagung manis. Selain menguntungkan tanah tetap subur karena diolah.
Ir Ade Hasan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Cirebon menuturkan, lahan pertanian di wilayah Cirebon timur merupakan tadah hujan, hanya bisa ditanami saat musim hujan, kemarau biasanya petani mengembangkan tanaman hemat air.
"Jagung manis potensial dikembangkan di daerah Cirebon, selain harganya bertahan tinggi karena sangat diminati konsumen, limbah batang dan daun jagung dibutuhkan untuk pakan ternak,"katanya.
Sementara itu Haryanto peternak di Cirebon mengaku, musim kemarau sulit mendapatkan pakan, untung petani di wilayah Cirebon timur panen jagung, batang dan daun bisa dimanfaatkan.
(T.KR-EJS)
Berita Lainnya
BRIN sebut patogen tular tanah masalah serius tanaman jagung di Indonesia
Rabu, 17 April 2024 15:21 Wib
Pemerintah beri Unhas sertifikat benih jagung unggul
Minggu, 7 April 2024 17:28 Wib
Serap produksi dalam negeri, pemerintah setop impor jagung
Sabtu, 16 Maret 2024 15:34 Wib
Peternak ayam petelur berharap pemerintah jaga stok jagung
Kamis, 29 Februari 2024 22:29 Wib
Gunungkidul peroleh bantuan benih jagung untuk 17 ribu hektare
Rabu, 24 Januari 2024 14:36 Wib
Capres Ganjar Pranowo: Beratkan peternak, harga jagung cukup tinggi
Jumat, 19 Januari 2024 13:51 Wib
Wujudkan swasembada, produksi padi-jagung digenjot
Kamis, 23 November 2023 7:48 Wib
Sorgum dan jagung alternatif pangan hadapi perubahan iklim
Jumat, 20 Oktober 2023 18:38 Wib