Pemkab Kulon Progo komitmen terhadap kepedulian sosial

id Pemkab Kulon Progo komitmen perhatikan kepedulian sosial

Pemkab Kulon Progo komitmen terhadap kepedulian sosial

Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyerahkan bantuan kepada Panti Asuhan Putri Brayat Pinuji Boro. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, konsisten memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan kepedulian sosial.

Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Sarjana, Kepala Dinsosnakertrans, Riyadi Sunarto, dan Kapala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Bambang Pidegso dalam sehari mengunjungi tiga panti asuhan yakni Panti Asuhan Putri Brayat Pinuji, Panti Asuhan Putra Santa Maria dan panti Wredha/Lansia Santa Monica. Bupati menyerahkan bantuan sosial dari pegawai negeri sipil (PNS) Kristiani

"Bantuan dana sosial ini merupakan persembahan dari PNS Kristiani di Kulon Progo sebagai wujud kepedulian sosial. Semoga kedepan semakin banyak yang peduli kepada sesama yang masih membutuhkan uluran tangan,”kata Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo di Kulon Progo.

Tekait beberapa usaha yang telah dilakukan oleh panti asuhan, Hasto sangat memberikan apresiasi atas usaha menjahit. Diharapkan dapat dikembangkan sehingga mampu melayani beberapa seragam sekolah di sekitarnya. Sedangkan, warga masyarakat Boro yang trampil menjahit kedepannya dapat dibantu mesin jahit dari Dinas Sosial.

"Tujuannya yakni menggerakkan ekonomi masyarakat dalam rangka beli dan bela Kulon Progo," kata Hasto.

Pengurus panti, Suster Yuvina mengatakan jumlah penghuni Panti Asuhan Putri sejumlah 95 anak, Panti Asuhan Putra terdapat 50 anak dan Panti Lansia 32 orang. Panti Asuhan yang telah berdiri sekitar 80 tahun silam ini, sebagian besar anak asuhnya berasal dari luar Kulon Progo seperti dari Papua, Kalimantan, Sumatera dan kota-kota besar di Pulau Jawa. Khusus usia anak sekolah di dukung adanya  pendidikan formal dan nonformal.

Sementara untuk keberlangsungan Panti masih memerlukan kepedulian meski berbagai bantuan sebelumnya telah diterima seperti dari Dinas Sosial provinsi maupun kabupaten serta orang tua asuh.

“Usaha ekonomi juga telah dilakukan seperti mendirikan toko kelontong di dekat RS Boro, menjahit meski hanya musiman, ternak, dan kain tenun meliputi selimut dan serbet,”kata suster.

(KR-STR)