New York (ANTARA Jogja) - Pasar saham Wall Street berakhir merosot pada Rabu (Kamis pagi WIB), mengikuti sejumlah pasar di Asia dan Eropa di tengah meningkatnya gejolak di zona euro.
Kerugian berbasis luas, karena sebagian besar saham teknologi utama dan saham unggulan (blue chips) Dow mengalami kemunduran.
Pada akhir perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 44,04 poin (0,33 persen) menjadi 13.413,51 poin.
Indeks saham S&P 500 kehilangan 8,27 poin (0,57 persen) pada 1.433,32, sementara indeks komposit Nasdaq turun 24,03 poin (0,77 persen) pada 3.093,70.
"Pasar Eropa sebagian besar datang lebih rendah pada pembukaan pagi ini, dan yang pasti menempatkan tekanan pada pasar kami," kata Joe Bell dari Schaeffer's Investment Research.
"Beberapa kekuatan jahat membesarkan lagi kepala mereka yang buruk," kata Patrick O'Hare dari Briefing.com.
"Secara khusus, kekhawatiran tentang zona euro adalah di depan dan pusat karena protes atas langkah penghematan berkobar di Spanyol dan Yunani. Sementara itu, pasar ekuitas AS tampaknya mengambil langkah mundur karena pemikiran bahwa dukungan bank sentral tidak mungkin akan sebanyak yang diharapkan."
Di antara saham berkapitalisasi besar, Bank of America merosot 1,2 persen, American Express turun 1,7 persen, Apple melemah 0,9 persen dan Oracle menyusut 1,9 persen.
Hewlett-Packard yang sedang kesulitan melawan tren dan menambahkan 2,4 persen setelah mengalami kemunduran selama seminggu.
Pembuat BlackBerry, Research in Motion melonjak 6,1 persen setelah mengatakan pihaknya menambahkan dua juta pelanggan baru sejak Juni, mempertahankan posisinya dalam memerangi pembuat telepon pintar saingannya.
Yahoo! turun 0,4 persen menjadi 15,68 dolar AS sehari setelah kepala eksekutif baru Marissa Mayer menunjukkan misi perusahaan untuk staf dan mengumumkan direktur keuangan baru.
Jaringan elektronik bermasalah RadioShack naik 1,6 persen sehari setelah perusahaan memecat kepala eksekutif dan meluncurkan pencarian pemimpin baru.
Pembuat mobil sport listrik Tesla turun 0,4 persen setelah pernyataannya pada Selasa berada jauh di belakang jadwal produksinya.
Harga obligasi lebih tinggi. Imbal hasil Treasury 10-tahun turun menjadi 1,62 persen dari 1,68 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun bertahan datar pada 3,03 persen. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil.
(afp/A026)
Berita Lainnya
Dengan 10 dolar, wisatawan bisa beli apa di Singapura?
Jumat, 29 September 2023 7:06 Wib
Berburu aksesoris The Beatles seru banget
Sabtu, 26 Agustus 2023 6:41 Wib
"Ngarai" pengaruhi kualitas udara perkotaan
Senin, 14 Agustus 2023 6:22 Wib
Presiden Jokowi membuka Papua Street Carnival
Jumat, 7 Juli 2023 10:01 Wib
Presiden Jokowi temui pelajar di Papua
Jumat, 7 Juli 2023 7:03 Wib
Karya anak muda Papua di PYCH dipuji Sandiaga Uno
Jumat, 7 Juli 2023 1:11 Wib
Ukraina serang balasan besar-besaran Rusia
Senin, 5 Juni 2023 5:52 Wib
Lloyd Morrisett sang pembuat "Sesame Street" meninggal
Kamis, 26 Januari 2023 6:29 Wib